Advertisement

Hadapi Kekeringan, BPBD Kulonprogo Alokasikan BTT Rp1,5 Miliar

Khairul Ma'arif
Minggu, 24 Agustus 2025 - 20:17 WIB
Jumali
Hadapi Kekeringan, BPBD Kulonprogo Alokasikan BTT Rp1,5 Miliar Kekeringan / Ilustrasi StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo bersiap menghadapi kejadian kekeringan di 2025 ini lantaran sudah memasuki musim kemarau.

Anggaran sebesar Rp1,5 miliar disiapkan dari belanja tidak terduga (BTT) untuk kebutuhan droping air dan keperluan lain yang mendesak. BTT tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu untuk penanganan kejadian kebencanaan di Kulonprogo termasuk kekeringan.

Advertisement

BACA JUGA: Kulonprogo Prioritas ke Kalurahan

Pelaksana tugas Kepala BPBD Kulonprogo, Heri Darmawan mengatakan, sudah ada laporan masuk untuk permintaan droping air sebanyak dua tangki karena alami kekeringan. Laporan tersebut masing-masing satu di Kapanewon Kalibawang dan Samigaluh yang sudah alami kekeringan.

"Sekalipun ada satu permintaan kami langsung tanggap. Untuk dua laporan kekeringan yang masuk itu di MI Ma'arif Brajan, Banjararum dan Puskesmas I Samigaluh," katanya kepada wartawan, Minggu (24/8/2025).

Kendati begitu, dana BTT yang disiapkan belum terpakai lantaran memang BPBD Kulonprogo sudah menyiapkan tangki air bersih. Jumlahnya sebanyak 100 tangki air bersih yang sudah disiapkan sehingga BTT belum digunakan. Heri menjelaskan setiap tangki air tersebut berisi sekitar lima ribu liter.

"Apabila 100 tangki air kurang kami menyiapkan BTT yang belum tersentuh," imbuhnya.

Menurutnya, 100 tangki air yang disediakan bersumber dari APBD 20 tangki, 30 tangki dari Dinas Sosial DIY dan 50 tangki sisanya dari Baznas Kulonprogo. Sekarang Kulonprogo sudah tidak berstatus tanggap bencana lagi sehingga ketika ada kejadian bencana alam tidak bisa menggunakan dana BTT.

Heri menilai kondisi cuaca sekarang sangat anomali lantaran meskipun sudah kemarau pekan lalu turun hujan di Kulonprogo. Bahkan sejumlah titik alami genangan air, pohon tumbang serta ada atap rumah warga yang rusak.

"Sebenarnya dari BMKG Agustus masuki kemarau, tetapi memang dari fenomena cuaca tidak menentu. Masyarakat harus tetap waspada," jelasnya.

Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan menambahkan, perubahan cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini akan sangat mempengaruhi pertanian di wilayahnya. Dia berharap tidak mengganggu secara masif dampak cuaca yang tidak menentu. Meskipun masih musim kemarau, drainase di perkotaan Wates akan diperbaiki agar tidak menghambat aliran air.

"Personel dari Pemkab mulai dari BPBD, Satpol PP, Damkar disiapkan untuk kesiapsiagaan menghadapi kemarau dan bencana alam lainnya," ungkapnya. Itu sebagai upaya antisipasi agar dampak dari bencana alam tidak besar dan luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Orang Tua Penderita Campak di Sumenep Terima Santunan Kematian

Orang Tua Penderita Campak di Sumenep Terima Santunan Kematian

News
| Minggu, 24 Agustus 2025, 20:27 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement