Advertisement
Film Tinggal Meninggal, Menertawakan Kegetiran Hidup Ala Kristo Immanuel
Sumber foto:IMDb
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Film Tinggal Meninggal menyajikan unsur komedi yang berbeda. Penonton akan diajak menertawakan kegetiran hidup, untuk kemudian membicarakannya dengan leluasa.
Film akan punya ruang tersendiri bagi seseorang untuk sejenak melepas penat. Tinggal Meninggal menjadi salah satu film yang sedang tayang di bioskop, yang perlu mendapat perhatian.
Advertisement
Tinggal Meninggal bercerita tentang Gema (Omara Esteghlal), pemuda canggung yang kurang perhatian sejak kecil. Kesepian menjadi teman akrabnya sampai dia bekerja di kantor agensi. Suatu hari, ayahnya meninggal. Gema tidak begitu sedih, lantaran dia juga tidak begitu dekat dengan ayahnya.
BACA JUGA: Puluhan Rangka Baja Sepanjang 32 Meter Ditanam di Jalur Clongop Gedangsari
Namun yang tidak Gema sangka, kematian ayahnya menjadi perantara dia mendapatkan perhatian dari teman-temannya di kantor. Namun perhatian itu semakin mengendur seiring berjalannya waktu. Gema lantas berpikir, “Siapa lagi yang harus meninggal?”. Pikiran itu dengan tujuan agar ada perhatian lagi dari teman-temannya.
Film ini mengeksplorasi kecemasan eksistensial, obsesi akan perhatian, dan absurditas sosial massal melalui genre dark comedy yang tajam dan satir. Tinggal Meninggal menjadi film panjang pertama Sutradara Kristo Immanuel. Dia menulis naskah bersama istrinya, Jessica Tjiu.
Di samping Omara, para pemain lain yang bergabung dalam film ini seperti Nirina Zubir, Mawar de Jongh, Muhadkly Acho, Ardit Erwandha, Shindy Huang, Mario Caesar, Nada Novia, dan aktor cilik Jared Ali (memerankan Gema kecil).
Tidak hanya keunikan premis cerita, Tinggal Meninggal juga menggunakan pendekatan yang jarang dilakukan sineas Indonesia. Film ini menggunakan teknik breaking the fourth wall, atau Gema yang kerap berbicara langsung ke kamera, untuk mengajak penonton masuk ke dalam konflik batin dan kegelisahannya.
BACA JUGA: Kevin Diks Debut Bersama Borussia Monchengladbach
Menurut Kristo, hal ini menunjukkan bahwa Gema, saking kesepiannya, hanya berteman dengan foto masa kecil dan penonton. Konsep ini juga menjadi tantangan bagi para pemainnya, terutama Omara sebagai pemeran utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Haenyeo Jeju Jadi Daya Tarik Wisata Dunia, Kini Krisis Regenerasi
Advertisement
Berita Populer
- Talut Kali Oya Bantul Longsor, Pemkab Libatkan Ahli Konstruksi
- Dinkes Bantul Gencarkan Skrining Aktif TBC dengan Mobile X-Ray
- Kemenkum DIY Wanti-Wanti Penipuan AI, Deepfake dan Voice Cloning
- 2 Korban Pohon Tumbang Monjali Dimakamkan di TPU Seyegan
- Remaja di Imogiri Dianiaya dengan Gesper, Polisi Buru Pelaku
Advertisement
Advertisement




