Advertisement
Peparda Gunungkidul, Pertandingan Masih Sebatas Babak Penyisihan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Hari kedua pelaksanaan Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) 2025 di Gunungkidul diklaim berjalan lancar. Adapun pelaksanaan masih dalam tahapan penyisihan untuk cabang olahraga yang dipertandingkan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Supriyanto mengatakan, ada 11 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Peparda 2025. Total ada sekitar 372 atlet difabel yang bertanding di ajang olahraga antara kabupaten dan kota di DIY.
Advertisement
BACA JUGA: Penyeberangan ke Pulau Gumuk Pasir Pantai Baron Ditarif Rp10 Ribu
Cabor yang dipertandingkan di antaranya bulutangkis, tenis mja, atletik, renang. Selain itu, ada boccia, catur, panahan, goalball, anggar, angkat berat dan taekwondo.
Adapun tempat penyelenggaraan di dua lokasi. Pertama, untuk cabang atletik berlangsung di Stadion Mandala Krida dan cabor lainnya berlangsung di Kabupaten Gunungkidul, sebagai tuan rumah.
Menurut dia, Senin (25/8/2025) merupakan hari kedua penyelenggaraan peparda. Meski demikian, belum ada satu cabang olahraga yang menyelesaikan pertandingan karena rata-rata masih di tahapan penyisihan.
“Sebenarnya atletik selesai hari ini di Stadion Mandala Krida, tapi hasilnya belum didapatkan. Kemungkinan besok [Selasa 26/8/2025] baru terlihat klasemen perolehan medali peparda,” kata Supri, Senin sore.
Menurut dia, penyelenggaraan peparda juga sebagai bagian untuk pelaksanaan Porda 2025, yang berlangsung di Gunungkidul. Diharapkan kedua ajang ini berjalan dengan lancar tanpa ada halangan apapun.
“Semua sudah kami persiapkan dan mudah-mudahan berjalan lancar, baik itu peparda maupun porda yang akan diselenggarakan September mendatang,” katanya.
Ketua Panitia Peparda Gunungkidul, Agus Mantara mengatakan penyelenggaraan di hari kedua berlangsung lancar tanpa kendala berarti. Sejumlah cabor sudah mulai dipertandingkan, namun juga ada yang masih di tahap latihan seperti panahan di Lapangan Selang, renang di kolam Kodim, serta bulutangkis dan tenis meja yang masih berlansung di Taman Budaya Gunungkidul.
“Venue penyelenggaraan terus kita cek kesiapannya untuk memastikan tidak ada kendala saat dipergunakan bertanding,” kata Mantara.
Pihaknya juga melakukan monitoring untuk memastikan layanan kepada atlet bisa terpenuhi sesuai kebutuhan. Menurut dia, banyak tantangan karena pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan para atlet yang masuk kategori berkebutuhan khusus.
“Jadi disesuaikan kebutuhan seperti kursi roda, alat untuk tunanetra hingga penyandang disabilitas lain tentu punya kebutuhan yang beda. Alhamdulillah tidak ada laporan yang menonjol,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sosok Teungku Nyak Sandang, Penyumbang Pembelian Pesawat Pertama untuk RI
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- DPR RI Kecam Pemerkosa di Gunungkidul yang Paksa Korban Berdamai
- Pingsan Nonton Karnaval, Lansia Kulonprogo Meninggal Dunia Setelah Dibawa ke RS
- Sidang Perdana Kasus Penipuan Rp2 Miliar, Terdakwa YAM Didakwa Pasal 378 dan 372 KUHP
- TNI Akan Bantu Pengamanan di Kejari Gunungkidul, Begini Alasannya
- Pemeliharaan Rutin, Selokan Mataram-Van Der Wijck Akan Ditutup
Advertisement
Advertisement