Advertisement

Stadion Mandala Krida Masih dalam Pengawasan KPK, Kajian Renovasi di 2026

Ariq Fajar Hidayat
Rabu, 27 Agustus 2025 - 10:07 WIB
Maya Herawati
Stadion Mandala Krida Masih dalam Pengawasan KPK, Kajian Renovasi di 2026 Stadion Mandala Krida - ist - BPO DIY

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Polemik Stadion Mandala Krida, Kota Jogja yang belum bisa digunakan sebagai kandang PSIM Jogja turut menjadi perhatian Ketua Komisi D DPRD DIY, RB Dwi Wahyu. Hal ini karena status stadion tersebut masih dalam pengawasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dwi Wahyu menuturkan, saat ini DPRD DIY sudah mengusulkan kajian untuk renovasi stadion agar bisa kembali digunakan. Namun, langkah itu masih menunggu hasil koordinasi dengan KPK.

Advertisement

“Kajian sebetulnya sudah kami sampaikan di 2026 sebesar Rp1 miliar. KPK ingin turun ke lapangan untuk mengukur kerugian dan sebagainya, jadi kita tunggu saja,” ujar Dwi, Selasa (26/8/2025).

RB Dwi Wahyu juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bantul yang telah memberikan izin penggunaan Stadion Sultan Agung (SSA) sebagai kandang sementara PSIM Jogja.

“Mohon maaf dan terima kasih kepada Bantul yang sudah mengizinkan pinjaman stadion, karena di kota, Mandala Krida belum sempurna,” katanya.

Ia menegaskan, meski ada kendala administratif, pihaknya tetap berupaya agar Mandala Krida bisa segera dipakai kembali.

BACA JUGA: Kekerasan di RSUP Sardjito, DPRD DIY Serukan Perlindungan Hukum bagi Nakes

“Saya mohon maaf kepada teman-teman PSIM kalau stadion belum bisa digunakan, tetapi kita tetap berusaha agar bisa segera dipakai,” katanya.

Selain persoalan stadion, RB Dwi Wahyu juga menyoroti kerusuhan antarsuporter yang terjadi usai laga PSIM Jogja melawan Persib Bandung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (24/8/2025). Ia mengaku prihatin atas insiden tersebut dan meminta adanya koordinasi yang lebih baik antarpendukung.

 “Kerusuhan seharusnya bisa diantisipasi. Memang susah, tetapi sama-sama suporter harus ada koordinasi supaya di lapangan itu tidak terjadi perselisihan. Ini penting karena kita bicara soal psikologi massa,” ujarnya.

Ia menekankan, koordinasi antarkoordinator suporter menjadi kunci dalam mencegah bentrokan. “Koordinator antarsuporter dan antarkelompok harus betul-betul terkoordinasi agar situasi bisa lebih kondusif,” katanya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Pengemudi Truk Pengangkut Gas LPG Tewas Terseret Tronton di Tol JORR Jatiasih

Pengemudi Truk Pengangkut Gas LPG Tewas Terseret Tronton di Tol JORR Jatiasih

News
| Rabu, 27 Agustus 2025, 14:17 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement