Advertisement

56 Sekolah Rakyat yang Baru Ditarget Operasi pada September ini

Yosef Leon
Rabu, 10 September 2025 - 07:37 WIB
Ujang Hasanudin
56 Sekolah Rakyat yang Baru Ditarget Operasi pada September ini Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf berdialog dengan salah satu murid Sekolah Rakyat 19 Kabupaten Bantul disela kunjunganya ke sekolah itu pada Selasa (9/9 - 2025).

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf mengatakan program Sekolah Rakyat (SR) yang sudah berjalan di lebih dari 100 titik di Indonesia berjalan optimal meski masih menghadapi sejumlah tantangan. Kementerian Sosial bersama pemerintah daerah, kementerian/lembaga lain, hingga TNI-Polri terus melakukan sinergi untuk memperkuat penyelenggaraan pendidikan alternatif tersebut.

“Secara umum pelaksanaannya baik sekali. Memang ada tantangan seperti sarana, kebutuhan wali asrama, maupun tenaga keamanan, tetapi itu bisa kami penuhi secara bertahap,” kata Saifullah Yusuf saat kunjungan ke Sekolah Rakyat 19 Kabupaten Bantul, Selasa (9/9/2025).

Advertisement

Ia menyebut perkembangan siswa yang semula sulit beradaptasi kini mulai membaik. Para siswa sudah lebih mudah mengikuti pembelajaran berkat pendampingan intensif dari guru, wali asrama, hingga aparat yang ikut mendukung. “Anak-anak mulai kerasan. Dengan pembiasaan olahraga, disiplin, dan gotong royong, mereka bisa mengikuti kegiatan dengan baik,” ujarnya.

Kementerian Sosial menargetkan tambahan 65 titik Sekolah Rakyat baru beroperasi akhir September ini, sehingga keberadaannya semakin merata di seluruh Indonesia. “Mulai dari Aceh sampai Papua sudah ada. Hampir semua provinsi tersentuh. Di sini (Bantul) kapasitasnya 200 siswa, terbesar, tapi model dan standarnya sama,” imbuhnya.

BACA JUGA: Dugaan Penipuan Perusahaan di Bantul, Korban Mengaku Diperdaya Omongan Terdakwa

Saifullah Yusuf juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak yang turut memastikan keberhasilan program ini. “Sekolah rakyat ini menjadi model sekolah terpadu. Bukan sekadar contoh, tapi bisa jadi rujukan sistem pendidikan berkarakter di Indonesia,” ujar dia.

Kepala Seolah Rakyat 19 Bantul, Agus Ristanto mengakui adaptasi siswa pada awal masuk cukup berat. Namun setelah hampir dua bulan, kondisi mulai terkendali. “Mereka sudah mulai sadar akan posisi dan tanggung jawabnya. Perubahan paling jelas adalah kesadaran menjaga kebersihan, kedisiplinan, dan karakter positif,” jelasnya.

Menurut Agus, orientasi utama SR bukan semata akademik, melainkan pembentukan akhlak dan budi pekerti. “Target kami sederhana, siswa jadi pribadi yang soleh dan solehah. Akademik bisa dikejar, tapi adab dan karakter itu yang utama. Dari cara menyapa, masuk ruangan, hingga kebiasaan sehari-hari, semua kami tekankan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Gubernur Bali Minta Wali Kota Denpasar Data Jumlah Kerugian Akibat Banjir

Gubernur Bali Minta Wali Kota Denpasar Data Jumlah Kerugian Akibat Banjir

News
| Rabu, 10 September 2025, 15:47 WIB

Advertisement

Empat Kuliner Jepang yang Jadi Buruan Wisatawan Dunia

Empat Kuliner Jepang yang Jadi Buruan Wisatawan Dunia

Wisata
| Senin, 08 September 2025, 22:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement