Advertisement
56 Sekolah Rakyat yang Baru Ditarget Operasi pada September ini

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf mengatakan program Sekolah Rakyat (SR) yang sudah berjalan di lebih dari 100 titik di Indonesia berjalan optimal meski masih menghadapi sejumlah tantangan. Kementerian Sosial bersama pemerintah daerah, kementerian/lembaga lain, hingga TNI-Polri terus melakukan sinergi untuk memperkuat penyelenggaraan pendidikan alternatif tersebut.
“Secara umum pelaksanaannya baik sekali. Memang ada tantangan seperti sarana, kebutuhan wali asrama, maupun tenaga keamanan, tetapi itu bisa kami penuhi secara bertahap,” kata Saifullah Yusuf saat kunjungan ke Sekolah Rakyat 19 Kabupaten Bantul, Selasa (9/9/2025).
Advertisement
Ia menyebut perkembangan siswa yang semula sulit beradaptasi kini mulai membaik. Para siswa sudah lebih mudah mengikuti pembelajaran berkat pendampingan intensif dari guru, wali asrama, hingga aparat yang ikut mendukung. “Anak-anak mulai kerasan. Dengan pembiasaan olahraga, disiplin, dan gotong royong, mereka bisa mengikuti kegiatan dengan baik,” ujarnya.
Kementerian Sosial menargetkan tambahan 65 titik Sekolah Rakyat baru beroperasi akhir September ini, sehingga keberadaannya semakin merata di seluruh Indonesia. “Mulai dari Aceh sampai Papua sudah ada. Hampir semua provinsi tersentuh. Di sini (Bantul) kapasitasnya 200 siswa, terbesar, tapi model dan standarnya sama,” imbuhnya.
BACA JUGA: Dugaan Penipuan Perusahaan di Bantul, Korban Mengaku Diperdaya Omongan Terdakwa
Saifullah Yusuf juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak yang turut memastikan keberhasilan program ini. “Sekolah rakyat ini menjadi model sekolah terpadu. Bukan sekadar contoh, tapi bisa jadi rujukan sistem pendidikan berkarakter di Indonesia,” ujar dia.
Kepala Seolah Rakyat 19 Bantul, Agus Ristanto mengakui adaptasi siswa pada awal masuk cukup berat. Namun setelah hampir dua bulan, kondisi mulai terkendali. “Mereka sudah mulai sadar akan posisi dan tanggung jawabnya. Perubahan paling jelas adalah kesadaran menjaga kebersihan, kedisiplinan, dan karakter positif,” jelasnya.
Menurut Agus, orientasi utama SR bukan semata akademik, melainkan pembentukan akhlak dan budi pekerti. “Target kami sederhana, siswa jadi pribadi yang soleh dan solehah. Akademik bisa dikejar, tapi adab dan karakter itu yang utama. Dari cara menyapa, masuk ruangan, hingga kebiasaan sehari-hari, semua kami tekankan,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gubernur Bali Minta Wali Kota Denpasar Data Jumlah Kerugian Akibat Banjir
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jenazah di Pantai Krakal Gunungkidul Identik dengan Korban Azka Nurfadillah
- BPK Temukan Penerima Bansos di Kulonprogo Terindikasi Bermain Judol
- Pemuda di Bantul Jadi Korban Pemerasan Disertai Kekerasan, Motor Dirampas
- Warga Seyegan Temukan Arca Saat Memancing
- Penyerangan Pos Polisi di Jogja Diduga Dilakukan 1 Orang
Advertisement
Advertisement