Advertisement

Penyerapan Beras SPHP di DIY Dinilai Masih Rendah

Newswire
Sabtu, 27 September 2025 - 08:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Penyerapan Beras SPHP di DIY Dinilai Masih Rendah Seorang warga lansia membeli beras SPHP saat berlangsung Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (14/8/2025). ANTARA/HO-Humas Polres Bantul - aa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA– Program Gerakan Pangan Murah (GPM) di 78 titik di DIY perlu dimanfaatkan untuk mempercepat penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang masih rendah.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Maino Dwi Hartono menyebutkan dari target Juli-Desember 2025 sebanyak 61,4 ribu ton beras SPHP di DIY, baru terealisasi sekitar 12,7 ribu ton atau 20 persen.

Advertisement

BACA JUGA: Jelang Nataru, Gerakan Pangan Murah Akan Digelar di 78 Kapanewon di DIY

"Tentu dengan 78 titik secara serempak ini bisa memaksimalkan penyaluran SPHP beras," ujar dia saat peluncuran Gerakan Pangan Murah (GPM) di Yogyakarta, Jumat (26/9/2025).

Ia mengatakan realisasi penyaluran beras SPHP secara nasional juga masih rendah, baru sekitar 15,5 persen atau 233 ribu ton dari target 1,3 juta ton. "Catatan kami, memang masih sangat rendah. Ini yang perlu ditingkatkan bersama," katanya.

Maino menyampaikan bahwa GPM merupakan strategi pemerintah dalam mengendalikan inflasi. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2025, inflasi nasional tercatat 2,31 persen, sementara DIY sedikit lebih tinggi yakni 2,33 persen.

"Kalau kita lihat catatan nasional, penyumbang inflasi terutama adalah bawang merah, beras, dan ikan. Sementara DIY, catatan BPS itu adalah tomat, cabai rawit, dan telur," ujar dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan kegiatan peluncuran itu merupakan pembuka rangkaian GPM yang akan berlangsung hingga Desember 2025.

Ni Made menyebutkan GPM di DIY melibatkan 12 produsen dan distributor pangan yang membawa 8,55 ton bahan pangan pokok. "Sementara penerima manfaat alat dan mesin pertanian (alsintan) adalah 100 kelompok tani dari empat kabupaten," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Program Active 2.0 Tingkatkan Penanganan Kanker Serviks di Indonesia

Program Active 2.0 Tingkatkan Penanganan Kanker Serviks di Indonesia

News
| Sabtu, 27 September 2025, 01:47 WIB

Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Wisata
| Selasa, 23 September 2025, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement