Advertisement
Jembatan Pandansimo, Simpul Baru Penghubung Selatan DIY

Advertisement
Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kulonprogo resmi diuji coba pada Senin (29/9/2025). Ribuan warga setempat berduyun-duyun untuk menjajal proyek yang dibangun dengan anggaran Rp800 miliar itu. Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Yosef Leon.
Advertisement
Matahari sudah hampir tepat di atas kepala saat Suyatno, 46, dan ribuan masyarakat lainnya berjejal di jalan lingkungan penghubung ke jalur utama Jembatan Pandansimo. Di sebelah utara jembatan itu antrean sepeda motor, mobil dan warga yang bersepeda sudah mengular menanti pembukaan.
Tepat jam 09.30 WIB, pembatas jalan sementara yang dipasang di sisi barat proyek yang dibangun selama hampir dua tahun itu pun dibuka. Setelah iring-iringan mobil pejabat melintas ke timur, ribuan kendaraan tumpah ruah di jalur Jembatan Pandansimo.
BACA JUGA: BMKG: Sebagian Besar Ibu Kota Provinsi Hujan Ringan hingga Disertai Petir
Warga terlihat sangat antusias mencoba jembatan sepanjang 2.300 meter dengan bentang utama 675 meter itu. Meski sudah dilarang untuk tidak berhenti di atas jembatan demi keselamatan bersama, mereka acuh tak acuh. Ikon gunungan yang berada di tengah jembatan jadi incaran untuk berswafoto mengabadikan momen berharga tersebut.
"Sangat terbantu dengan adanya jembatan Pandansimo. Selama ini kalau ke Bantul harus memutar jauh lewat jembatan lain. Dengan adanya jembatan ini, perjalanan bisa lebih singkat dan hemat bensin,” kata Suyatno yang bermukim di Kalurahan Banaran, Kulonprogo itu.
Hal serupa juga dirasakan oleh Sigit Prasetyo, 29, pengendara motor asal Bantul yang memang sengaja ingin mencoba lalu lintas di jembatan itu pada hari pertama pembukaan. Hanya saja menurut dia arus lalu lintas yang padat di hari pertama uji coba perlu diatur lebih rapi. “Tadi sempat macet di beberapa titik karena banyak warga penasaran ingin coba lewat. Harapannya ada petugas yang mengatur lebih ketat,” ungkapnya.
Dari Uji Coba Menuju Operasional Penuh
Jembatan Pandansimo dinilai menjadi bagian penting dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). “Masyarakat sangat antusias mengikuti pembukaan atau uji coba lalu lintas di Jembatan Pandansimo,” ungkap Kepala Satker PJN Wilayah DIY, Tisara Sita.
Jembatan yang dibangun oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk bersama PT Sumber Wijaya Sakti ini telah rampung pada 20 Juni 2025. Namun, Kementerian PUPR tak serta merta membuka akses. Audit keselamatan jalan dilakukan, semua temuan segera ditindaklanjuti dan barulah pada akhir September 2025 jembatan ini dinyatakan siap untuk dilintasi publik.
Sepekan ke depan, jembatan sepanjang jalur penghubung dua kabupaten ini masih dalam tahap uji coba. “Senin ini dibuka mulai jam 9 pagi-6 sore, sedangkan Selasa hingga Sabtu dibuka pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB. Pada 4 Oktober nanti akan dilakukan evaluasi bersama forum lalu lintas. Hasilnya akan menentukan apakah jembatan bisa difungsikan penuh 24 jam,” terang Tisara.
Dua jalur sekaligus telah dibuka, baik dari arah Bantul maupun Kulonprogo. Selama masa uji coba, tim teknis akan memantau distribusi arus lalu lintas, aspek fungsionalitas konstruksi, hingga faktor keselamatan pengguna jalan. “Kami ingin memastikan semuanya benar-benar layak, aman, dan nyaman,” lanjutnya.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda DIY, AKBP Hary Ardianto menyebut, pengaturan lalu lintas telah disiapkan matang seiring dengan adanya uji coba jembatan itu. “Rambu-rambu sudah terpasang, penerangan jalan juga tersedia. Aturannya jelas, di atas jembatan dilarang berhenti. Kami minta masyarakat gunakan sesuai fungsinya, untuk kelancaran transportasi dan mendukung ekonomi wilayah," katanya.
Polisi lalu lintas dari Polda DIY, Polres Bantul dan Polres Kulonprogo dikerahkan untuk memastikan kelancaran. Seluruh personel disiagakan selama masa uji coba. Evaluasi nantinya tak hanya melihat arus kendaraan, tetapi juga pola perilaku pengendara. “Kalau ada kebutuhan rekayasa lalu lintas, akan kami rapatkan bersama. Semua masukan selama trial akan jadi dasar perbaikan,” ujar AKBP Hary.
Infrastruktur untuk Perubahan Sosial-Ekonomi
Keberadaan Jembatan Pandansimo dipoyeksikan menjadi bagian dari strategi besar JJLS. Jalur selatan yang selama ini kerap terisolasi kini mendapat akses lebih cepat. Distribusi hasil pertanian, perikanan, maupun produk UMKM dari pesisir selatan diharapkan lebih efisien.
“Jembatan ini untuk mendukung kelancaran distribusi arus lalu lintas, distribusi barang dan jasa, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Tisara. Ia juga berpesan agar masyarakat bijak memanfaatkan fasilitas ini, tertib, serta mematuhi rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.
Hadirnya jembatan ini pun diyakini akan menjadi magnet baru. Warga pesisir selatan yang dulu butuh waktu lebih lama melintasi jalur darat kini mendapat alternatif yang lebih singkat. Pelaku usaha transportasi, pariwisata, hingga pedagang lokal ikut berharap geliat baru ekonomi segera terasa.
Bagi sebagian besar warga, harapan itu sederhana yakni jalan yang lebih cepat, aman, dan nyaman. Namun, di balik itu, Jembatan Pandansimo bisa menjadi titik awal perubahan lebih besar bagi wilayah selatan Jogja, menghubungkan bukan hanya dua kabupaten, melainkan juga mimpi panjang masyarakat pesisir untuk lebih sejahtera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kejagung Buka Peluang Periksa eks MenpanRB dalam Kasus Chromebook
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Kejuaraan Bulu Tangkis Piala Raja HB X Pecahkan Rekor
- Kota Jogja Masih Boleh Buang Sampah ke TPA Piyungan hingga 3.000 Ton
- Business Matching di Kulonprogo Fasilitasi Pelaku UMKM Meluaskan Pasar
- Biaya Proyek Jalan Kelok 23 Naik, Target Rampung Mundur
- KPID DIY Gelar Kanthi Pawiyatan By Astragraphia, Bahas Perang Konten Media
Advertisement
Advertisement