Advertisement

Penemuan Mayat dan Mengakhiri Hidup di Bantul Capai 76 Kasus

Kiki Luqman
Selasa, 30 September 2025 - 06:17 WIB
Jumali
Penemuan Mayat dan Mengakhiri Hidup di Bantul Capai 76 Kasus Pemakaman - Ilustraso - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Polres Bantul mencatat angka kasus penemuan mayat mendadak dan mengakhiri hidup di wilayahnya masih cukup tinggi sepanjang tahun 2025.

Dari Januari hingga 28 September, total ada 76 kasus, terdiri dari 57 kasus meninggal dunia mendadak dan 19 kasus mengakhiri hidup.

Advertisement

BACA JUGA: 8 Warga Ditangkap Saat Buang Sampah di Bantul

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, Senin (29/9/2025), mengatakan korban mengakhiri hidup sebagian besar berada di usia produktif, meski ada juga kasus yang menimpa kalangan lanjut usia.

“Dari data yang kami himpun, mayoritas korban mengakhiri hidup masih usia produktif. Ada juga dari kelompok lansia, meskipun jumlahnya lebih sedikit,” jelasnya.

Menurut Rita, ada berbagai faktor yang mendorong seseorang nekat mengakhiri hidup, mulai dari persoalan ekonomi, tekanan psikologis, hingga masalah keluarga. Namun, ia menekankan bahwa penting bagi masyarakat untuk saling peduli agar potensi mengakhiri hidup bisa dicegah sejak dini.

“Langkah pencegahan bisa dilakukan dengan membangun komunikasi timbal balik yang baik dengan keluarga maupun tetangga. Saling memberi perhatian, berbagi informasi mengenai kondisi dan kegiatan sehari-hari juga sangat penting,” ujarnya.

Selain itu, Rita juga mengimbau warga untuk mempererat silaturahmi dengan lingkungan sekitar, terutama kepada mereka yang tinggal sendirian.

“Rutinlah berkunjung atau menyapa orang-orang di sekitar kita. Hal kecil ini bisa membantu mereka merasa diperhatikan dan mengurangi potensi depresi yang bisa berujung fatal,” tambahnya.

Polres Bantul berharap masyarakat lebih peduli dengan kondisi sosial di lingkungannya. Menurut Rita, kebersamaan dan komunikasi terbuka bisa menjadi kunci penting untuk menekan angka mengakhiri hidup dan menjaga kesehatan mental bersama.

Catatan redaksi:

Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke mengakhiri hidup, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Kader PKB Diminta Bantu Tangani Musibah di Ponpes Al Khoziny

Kader PKB Diminta Bantu Tangani Musibah di Ponpes Al Khoziny

News
| Selasa, 30 September 2025, 05:07 WIB

Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Wisata
| Selasa, 23 September 2025, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement