Advertisement
Event WJNC 2025 di Jogja Dibatalkan, DPRD: Gandeng Sponsor Swasta!

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pembatalan gelaran Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) 2025 menuai sorotan dari DPRD Kota Jogja. Anggota Komisi B, Ipung Purwandari, menilai keputusan tersebut sangat disayangkan mengingat WJNC selama ini menjadi salah satu daya tarik utama peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jogja setiap 7 Oktober.
Sejak pertama kali digelar pada 2016, WJNC telah menjadi agenda tahunan yang konsisten menghadirkan parade kolosal di kawasan Tugu Jogja. Pawai yang menampilkan 14 kemantren dengan berbagai kreasi wayang, seni pertunjukan jalanan, dan iringan musik megah itu selalu menyedot perhatian masyarakat maupun wisatawan luar daerah.
Advertisement
BACA JUGA: Kebakaran Hanguskan Kios di Kebun Buah Mangunan, Kerugian Capai Rp500 Juta
Ipung menegaskan, pembatalan WJNC 2025 bukanlah keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja secara langsung, melainkan imbas dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat. "Pastinya sangat disayangkan kalau WJNC 2025 batal digelar. Ini kan event besar yang sudah ditunggu-tunggu masyarakat, bahkan wisatawan dari luar daerah," ujar Ipung, Selasa (30/9/2025).
Meski demikian, ia menilai masih ada opsi untuk menyelamatkan keberlangsungan event. Salah satunya melalui kerja sama dengan pihak swasta agar bisa menjadi sponsor utama. “Harapan kita kalau bisa diadakan, skemanya sponsor dari swasta, karena banyak yang menyayangkan pembatalan ini. Kalau bisa cari sponsor besar sekalian, jangan kecil-kecil," katanya.
Ipung juga menilai, jika penyelenggaraan bisa diambil alih oleh sponsor besar, maka keberlangsungan acara tidak lagi sepenuhnya bergantung pada anggaran pemerintah. Dengan begitu, WJNC tetap dapat berjalan tanpa melanggar prinsip efisiensi anggaran yang kini tengah diterapkan pemerintah pusat.
BACA JUGA: Kasus Korupsi Mantan Bupati Sleman, Sri Purnomo Seret Nama Eks Sekda
Menurutnya, kehadiran WJNC memberi dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi Jogja. Dari sektor pariwisata hingga pergerakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), event ini menjadi penggerak aktivitas ekonomi warga.
“Ketika ada event ini, pastinya mereka banyak yang hadir di Jogja. Mereka juga banyak memberikan kontribusi untuk Jogja, penginapan-penginapan kita jadi laku, UMKM kita juga jalan," imbuhnya.
Dari sisi anggaran, Pemkot Jogja saat ini diminta melakukan pengurangan hingga sekitar 30 persen. Kondisi itu membuat sejumlah program termasuk event tahunan seperti WJNC harus terimbas.
Sementara itu, DPRD Kota Jogja dalam kapasitasnya hanya bisa melakukan fungsi pengawasan dan penganggaran. Eksekusi pelaksanaan event sepenuhnya ada di ranah eksekutif. "Legislatif seperti saya kan cuma pengawasan, penganggaran, pelaksanaannya nanti benar nggak," ucap Ipung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement