Advertisement
Program Padat Karya di Jogja Serap 192 Tenaga Kerja Lokal

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Program padat karya di Kota Jogja tahun ini telah menyerap 192 warga sebagai tenaga kerja. Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja terus mendorong pelaksanaan program tersebut sebagai upaya memperkuat ekonomi masyarakat sekaligus memperbaiki fasilitas umum di lingkungan permukiman.
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Jogja, Maryustion Tonang, menyampaikan bahwa program padat karya tahun ini melibatkan 192 tenaga kerja lokal dengan total anggaran mencapai Rp1,29 miliar.
Advertisement
“Padat karya yang dilaksanakan diharapkan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, tidak hanya menambah penghasilan warga tetapi juga memperbaiki kondisi fisik lingkungan,” ujarnya saat ditemui di Kelurahan Bumijo, Senin (13/10/2025).
Tahun ini, program padat karya dilaksanakan di empat kelurahan, yakni: Pandeyan, Kemantren Umbulharjo; Rejowinangun, Kemantren Kotagede; Karangwaru, Kemantren Tegalrejo; dan Bumijo, Kemantren Jetis
BACA JUGA
Maryustion menjelaskan, di Kelurahan Pandeyan dan Rejowinangun, program difokuskan pada pembuatan talud permukiman untuk mencegah longsor dan menjaga stabilitas jalan.
Di Karangwaru, kegiatan padat karya mencakup penggantian tutup saluran air hujan (SAH) sepanjang 98 meter dengan lebar 1 meter, serta pembuatan 12 unit saluran pembuangan air hujan (SPAH) guna meningkatkan sistem drainase dan sanitasi lingkungan.
Sementara itu, di Kelurahan Bumijo, program dilakukan melalui pavingisasi jalan sepanjang 125 meter dengan lebar 6,6 meter untuk meningkatkan aksesibilitas warga.
Salah satu warga Bumijo, Nurmalita, mengaku merasakan langsung manfaat program tersebut.
“Dulu jalan kampung ini rusak dan berdebu saat kemarau. Sekarang setelah dipaving lewat program padat karya, jadi bersih, rapi, dan aman dilalui anak-anak. Kami benar-benar merasakan manfaatnya,” tuturnya.
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa program padat karya tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga diharapkan memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
“Program padat karya ini selain menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, juga mampu meningkatkan perekonomian warga. Selama program berjalan, seluruh tenaga kerja diambil dari warga sekitar. Ini sekaligus menjadi sarana perluasan kesempatan kerja,” kata Hasto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA ke Stasiun Tugu Jogja Hari Ini 13 Oktober 2025
- Jadwal dan Rute Bus DAMRI Bandara YIA dari Jogja hingga Kebumen
- Jadwal KRL Solo Jogja Pekan Ini 13-19 Oktober 2025, dari Stasiun Palur
- Perhatikan! Jadwal dan Tarif KA Prameks Jogja Kutoarjo Pekan Ini
- Jadwal dan Tarif Perpanjangan SIM Keliling di Jogja Hari Ini
Advertisement
Advertisement