Advertisement

Kronologi Lengkap 426 Siswa SMAN 1 Jogja Keracunan Menu MBG

Sunartono
Minggu, 19 Oktober 2025 - 08:37 WIB
Sunartono
Kronologi Lengkap 426 Siswa SMAN 1 Jogja Keracunan Menu MBG Foto ilustrasi menu Makan Bergizi Gratis berupa mi ayam lengkap dengan sayur dan kerupuk pangsit serta buah. - dok - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kasus keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah DIY terus terjadi. Fakta ini menunjukkan bahwa menu tersebut tak sepenuhnya aman dikonsumsi. Terbaru sebanyak 426 siswa SMAN 1 Jogja keracunan setelah memakan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (15/10/2025).

Berdasarkan data yang dihimpun Harianjogja.com di lapangan jumlah siswa yang mengalami keracunan mencapai 426 anak dari total 972 siswa. Dengan demikian nyaris separuh atau sekitar 43,28% yang mengalami keracunan dari seluruh jumlah siswa di SMA Teladan tersebut.

Advertisement

Keracunan massal itu dipastikan berasal dari menu MBG yang dikonsumsi para siswa pada Rabu (15/10/2025). Mereka baru mengalami keracunan itu saat di rumah atau tepatnya Rabu malam dan baru diketahui pihak sekolah pada Kamis pagi.

"Kami mengetahuinya Kamis [16/10/2025] pagi setelah ia mendapat laporan banyak siswa mengeluhkan sakit perut pada malam sebelumnya dan sekitar pukul 01.00–03.00. Banyak yang mengalami sakit perut. Ada yang diare sampai dua–tiga kali, tapi ada yang hanya sakit perut saja,” kata Kepala SMAN 1 Jogja, Ngadiyo.

Pihak sekolah pun berusaha memastikan para siswa yang keracunan mendapatkan penanganan medis. Mulai dari pemeriksaan di Puskesmas, di rumah hingga di UKS bagi siswa yang tetap berangkat ke seklah. "Karena pada Kamis pagi itu masih ada siswa mengeluh sakit perut, tetapi tidak ada yang rawat inap," ujarnya.

Adapun paket menu MBG di SMAN 1 Jogja pada Rabu tersebut datang pukul 11.00, dibagikan dan dimakan setelah istirahat pada pukul 11.45–12.30. Keracunan ini baru pertama kali terjadi di SMAN 1 Jogja sejak pertama kali menerima MBG pada 19 Agustus lalu. Ia juga mengakui tidak semua siswa mau memakan paket MBG. “Tergantung orang tuanya mau atau tidak, ya kami data,” katanya.

Atas kejadian ini, SPPG menurutnya akan bertanggung jawab. “SPPG tadi mengatakan akan bertanggung jawab, puskesmas akan mengover penanganannya,” katanya.

Pihak SPPG, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, serta puskesmas sudah mendatangi SMAN 1 Jogja untuk menindaklanjuti hal ini. Berdasarkan keterangan SPPG, keracunan ini diduga karena ayam dimasak terlalu pagi, sedangkan para siswa mengonsumsinya siang hari.

“Tadi dari SPPG mengakui bahwa kemungkinan memang ada keracunan dari MBG-nya, yaitu dari ayamnya. Kalau tadi dari SPPG katanya masaknya kemruputen, jadi terlalu pagi masaknya sehingga dikirim ke sini sudah agak lama,” ucapnya.

Siswa kelas XI FL 7 SMAN 1 Jogja, Veda merupakan salah satu siswa terdampak keracunan MBG. Ia merasakan diare bahkan sampai demam.

Pertama Makan Langsung Keracunan

“Rasanya sih memang biasa-biasa aja, mungkin di saus spageti-nya kali ya, ada saus barbeque gitu kan. Mungkin di sausnya itu yang menyebabkan sakit perut. Jadi semuanya lagi pada diare. Di kelas saya sendiri ada 11 anak yang diare,” katanya.

Pada Rabu (15/10/2025), menu yang disajikan dalam paket MBG yakni ayam barbeque, sayur salad, dan nasi. “Sebenarnya tidak ada rasa aneh apa pun, cuma enggak tahu kenapa pas pulang langsung demam terus saya diare,” ungkapnya.

Veda biasanya tidak mengambil paket MBG karena menurutnya menunya kurang menarik. Namun hari itu ia terpaksa memakannya karena lupa mengisi daftar siswa yang tidak mengambil paket MBG. “Mau enggak mau saya makan aja enggak apa-apa. Tapi malah ternyata jadi sakit perut. Sudah pernah mengambil, tapi lama enggak ngambil,” ujarnya.

Sekretaris Komite SMAN 1 Jogja, Sumartoyo, menuturkan bahwa pihak komite turut memantau kondisi siswa di sekolah. “Kami harapkan kejadian ini tidak akan terjadi kalau proses pengolahannya betul, distribusi dan makannya benar,” katanya.

Namun ia melihat di beberapa SPPG ada yang belum memahami kondisi zona bahaya dalam pengolahan makanan. “Misalnya, makanan yang sudah dimasak tidak boleh berada di suhu 5–60 derajat. Para penjamah makanan yang ada di SPPG juga belum paham semuanya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Ribuan Orang Gelar Aksi Tolak Kebijakan Pemerintah di New York

Ribuan Orang Gelar Aksi Tolak Kebijakan Pemerintah di New York

News
| Minggu, 19 Oktober 2025, 10:07 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement