Advertisement
Mahasiswa Diajak Sadar Gaya Hidup Berkelanjutan
Mahasiswa diajak untuk sadar akan gaya hidup berkelanjutan dalam Accelerating Consumer Transformation for Sustainability in Indonesia atau ACT di Auditorium Prof Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). - Antara.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Mahasiswa diajak untuk sadar akan gaya hidup berkelanjutan dalam Accelerating Consumer Transformation for Sustainability in Indonesia atau ACT di Auditorium Prof Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) UGM Jaka Widada.
Kolaborasi mengangkat tema Konsumsi Sadar, Gaya Hidup Berkelanjutan ini mendorong meningkatkan konsumsi produk berkelanjutan dengan menjangkau generasi muda lewat pendekatan kreatif dan interaktif. Tujuannya, membangun kesadaran anak muda agar lebih kritis dalam memilih produk, khususnya kopi, teh, cokelat, dan yang berasal dari kelapa sawit.
Advertisement
"Sekaligus untuk membangun pemahaman anak muda mengenai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan akibat keputusan konsumsi mereka. Kegiatan yang diadakan diharapkan untuk menginspirasi generasi muda untuk mempraktikkan gaya konsumsi berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari," kata Pendiri Agradaya, Asri Saraswati Iskandar dilansir Antara Minggu (19/10/2025).
Asri mengajak peserta memahami perjalanan panjang komoditas dari hulu ke hilir, hingga menjadi produk yang dikonsumsi, serta implikasinya pada keberlanjutan. "Konsumsi berkelanjutan bukan sekadar tren, tapi sebuah kesadaran. Dari segelas teh, kita bisa belajar bahwa setiap pilihan kecil yang kita buat punya dampak besar bagi petani, lingkungan, dan masa depan bumi," ujar Asri.
BACA JUGA
Adapun pendiri Tea n Tale Wahyuni menyatakan secara teknis keberlanjutan bisa dimulai dari hal sederhana. Tradisi produksi dan konsumsi teh dari beberapa negara, Wahyuni juga mengungkapkan teh adalah peradaban sehingga perlu dipertahankan.
Sustainability penting karena banyak sekali hal buruk yang akan terjadi jika lingkungan tidak dikelola dengan baik yaitu konversi lahan, erosi tanah, penggunaan pestisida, menghilangnya keanekaragaman hayati.
"Sehingga berujung pada menurunnya kualitas tanah, sumber air yang tercemar, dan berkurangnya ketahanan ekonomi bagi petani. Karena itulah sustainability bukan sekadar label melainkan cara untuk menjaga ekosistem, keamanan sumber pangan, mata pencaharian dan keberlangsungan generasi mendatang," katanya.
Influencer Danang Giri Sadewa mengatakan, anak muda punya kekuatan besar untuk menciptakan tren baru. Ia berharap adanya konsumsi dengan penuh kesadaran. "Itu bukan gaya hidup yang ribet, tapi justru bikin kita lebih keren karena kita tahu pilihan kita membawa dampak positif," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Komdigi Siapkan Genset Pulihkan Jaringan Telekomunikasi
- Pantai Parangtritis Menjadi Lokasi Edukasi Selancar bagi Pemula
- Kraton Jogja Dorong Konservator Masa Depan lewat Pawiyatan Konservasi
- Fasilitas Kesehatan Terdampak Bencana Mulai Pulih Bertahap
- Canter Bus Bisa Jadi Andalan Angkutan Wisata Jogja-Solo
Advertisement
Advertisement





