Advertisement
DBD di Bantul Capai 538 Kasus, 3 Meninggal Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyebut kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya menunjukkan tren ke arah peningkatan sejak tiga tahun terakhir.
Memasuki musim penghujan, warga diminta untuk menerapkan gerakan 3M plus seperti menguras dan menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk serta menggunakan obat anti serangga.
Advertisement
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul, Samsu Aryanto mengatakan, sampai dengan 6 Oktober 2025 pihaknya mencatat ada sebanyak 538 warga terjangkit DBD dengan tiga orang meninggal dunia. Jumlah ini mendekati total kasus sepanjang 2024 yang mencapai 673 kasus dengan empat kematian sementara pada 2023 hanya terdapat 136 kasus tanpa kematian pasien.
Menurut Samsu, keterlambatan penanganan masih menjadi salah satu faktor utama kematian pasien DBD. “Kami meminta agar pasien yang mengalami gejala demam segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan [Fasyankes] terdekat. Kematian pasien DBD tidak lepas dari keterlambatan penanganan, selain juga faktor risiko kesehatan lainnya,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).
BACA JUGA
Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara, menjelaskan peningkatan kasus pada tahun ini turut dipengaruhi oleh kondisi peralihan cuaca di awal tahun ini. Akhir Mei 2025 lalu saja angka DBD di wilayah ini sudah mencapai 382 kasus, jauh lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2024 yang hanya 250 kasus.
“Apalagi menjelang akhir tahun ini masuk musim hujan, potensi tambahan kasusnya juga cukup besar. Maka kami akan upayakan langkah yang lebih intensif untuk pencegahan,” katanya.
Agus menambahkan, Dinkes Bantul akan kembali menggiatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kader kesehatan dan jumantik di setiap puskesmas dan padukuhan sebagai langkah antisipasi.
"Ini yang harus kami dorong agar kader jumantik proaktif dan masyarakat juga peduli dengan menjaga kebersihan lingkungan dan rutin menguras tempat penampungan air untuk menekan penyebaran DBD di Bantul," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

AI Dinilai Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Sektor Manufaktur
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Satpol PP Bantul Tertibkan Reklame Ilegal di Kasihan dan Sewon
- Jadwal Lengkap KRL Solo Jogja Hari Ini, Kamis 23 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, Kamis 23 Okt 2025
- Jadwal KA Prameks Hari Ini Jogja Kutoarjo, Kamis 23 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Kamis 23 Oktober 2025, Cek Lokasinya
Advertisement
Advertisement