Advertisement
Disbud Sleman Salurkan Hibah Alat Musik untuk Kelompok Seni
Ilustrasi Gamelan / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman akan menyalurkan hibah alat musik ke sejumlah kelompok seni masyarakat. Hibah ini merupakan bentuk dukungan pengembangan kebudayaan di Bumi Sembada.
Kepala Bidang Adat, Tradisi, Lembaga Budaya, dan Seni Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman, Dekhi Nugroho, mengatakan pengadaan alat musik sudah dilakukan dan semuanya telah datang.
Advertisement
Alat musik yang akan dihibahkan antara lain alat musik Badui (empat set), alat musik jathilan (empat set), alat musik hadroh (empat set), alat musik bregada (empat set), dan alat musik kubro (tiga set). Penyerahan paling tidak akan dilakukan pada pekan pertama Desember 2025.
“Tinggal penyerahan saja ke kelompok. Kami menunggu Bupati pulang dari pelatihan, karena yang menyerahkan beliau,” kata Dekhi saat dihubungi, Kamis (13/11/2025).
BACA JUGA
Pengadaan alat musik gamelan ini menggunakan sumber anggaran dari Dana Keistimewaan sebesar Rp238,6 juta. Kata Dekhi, pengadaan ini masih akan dilakukan pada tahun depan. Hanya saja, ia belum tahu jumlah sasarannya. Disbud masih menunggu kepastian alokasi Danais pada awal Desember 2025.
Pengadaan ini juga berasal dari permohonan masyarakat. Apabila tidak ada permohonan, Disbud tidak melakukan pengadaan. “Setelah permohonan masuk, kami usulkan. Kami verifikasi. Memang tidak semua dapat,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman, Ishadi Zayid, mengatakan pemberian hibah alat musik tersebut harus menggunakan SK Bupati. Menyusul penerbitan SK, pemberian alat musik segera dilakukan.
Meski leading sector pengembangan kebudayaan ada di Disbud, tanggung jawab pengembangannya juga berada di setiap perangkat daerah. “Kami mendampingi saja, termasuk mendampingi kalurahan kalau mau mendaftarkan karya budaya jadi WBTb,” kata Zayid.
Disinggung mengenai efisiensi anggaran sebesar 62% di perangkat daerah di Kabupaten Sleman, ia mengaku hal itu tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kegiatan atau program kebudayaan di Bumi Sembada. “Kegiatan kami menggunakan sumber dana dari Danais. Berbeda kalau Danais kena pemotongan, mungkin program kami juga kena,” katanya.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Turki Catat 4.460 Kasus Mengakhiri Hidup, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




