Advertisement
Program Mas Jos Turunkan Sampah Mantrijeron Jogja hingga 3 Ton
Monitoring penimbangan bank sampah di Kelurahan Gedongkiwo, Kemantren Mantrijeron, beberapa waktu lalu. Ist - Dok. Kemantren Mantrijeron
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kemantren Mantrijeron, Kota Jogja mencapai penurunan sampah harian hingga 3 ton setelah sosialisasi program Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos) dilakukan dari rumah ke rumah.
Program yang diinisiasi Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, itu mulai menunjukkan hasil dengan penurunan signifikan volume sampah harian di wilayah tersebut.
Advertisement
Mantri Pamong Praja Kemantren Mantrijeron, Narotama, mengungkapkan sejak kampanye pemilahan sampah dilakukan secara door-to-door, wilayahnya mencatat pengurangan sampah sekitar 3 ton per hari. Sebelumnya, sampah dari wilayah itu mencapai 10 ton per hari, kini turun rata-rata menjadi 7 ton.
“Alhamdulillah, dengan adanya program Mas Jos, volume sampah bisa berkurang 3 ton per hari. Tadinya kita tiap hari, per hari. Tadinya 10 ton, tiap hari kita rata-rata 7 ton dari data terakhir bulan Oktober,” jelas Narotama, Jumat (14/11/2025).
Sosialisasi Mas Jos dilakukan dengan menyasar rumah warga setiap Jumat. Dalam kegiatan itu, petugas juga membagikan ember sebagai sarana pemilahan sampah organik dan anorganik. Cara ini diharapkan mendorong warga lebih konsisten memilah sampah sejak dari rumah.
Menurut Narotama, tantangan masih ditemukan pada sebagian warga yang belum menggunakan jasa penggerobak dan memilih langsung membuang sampah ke depo. Kondisi ini membuat proses pemilahan tidak berjalan optimal. Ia menegaskan bahwa edukasi terus dilakukan agar warga memahami pentingnya memilah sampah sebelum dibawa ke titik pengumpulan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya dan pemangku kepentingan terkait menyasar sekitar 400 rumah setiap kali keliling sosialisasi. Targetnya, seluruh rumah di Kemantren Mantrijeron sudah tersentuh kampanye Mas Jos sebelum akhir 2025 sehingga kesadaran pemilahan dapat terbentuk merata.
Narotama juga menegaskan bahwa target utama program ini adalah agar setiap rumah tangga melakukan pemilahan sampah secara mandiri. Perubahan perilaku menjadi tantangan terbesar, sebab sebagian warga masih mencampur sampah saat membuangnya ke depo.
Dengan intensitas sosialisasi yang terus ditingkatkan, Mantrijeron menargetkan penurunan volume sampah lebih jauh. Hingga akhir tahun, wilayah ini berharap mampu menekan produksi sampah hingga 5 ton per hari atau sekitar 50 persen dari kondisi awal.
Ia menyebutkan bahwa berbagai fasilitas pendukung, termasuk ember pemilahan yang didistribusikan melalui program Wali Kota, diharapkan dapat mempercepat tercapainya target tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pencarian Korban Tanah Longsor Cilacap, 8 Jenazah Dievakuasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Hari Ini, Sabtu 15 November 2025
- Cek Lokasi Layanan SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Sabtu 15 Nov 2025
- BPJS Ketenagakerjaan Jogja Fokus Genjot Peserta BPU di Tiga Ekosistem
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Sabtu 15 November 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Sabtu 15 November 2025
Advertisement
Advertisement




