Advertisement
Penipuan Aktivasi IKD Marak, Disdukcapil Jogja Keluarkan Peringatan
Petugas menunjukkan aplikasi Identitas Kependudukan Digital. / Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Disdukcapil Kota Jogja mengingatkan warga waspada terhadap penipuan berkedok aktivasi IKD melalui telepon atau WhatsApp yang kerap berujung peretasan dan pengurasan saldo digital.
Kepala Disdukcapil Kota Jogja, Septi Sri Rejeki, mengatakan pelaku penipuan biasanya menghubungi warga melalui telepon atau WhatsApp dan mengaku sebagai petugas Disdukcapil Kota Jogja. Pelaku kemudian mengirimkan tautan atau file aplikasi berekstensi APK yang diminta untuk dibuka korban sebagai bagian dari proses aktivasi IKD.
Advertisement
Septi menegaskan, modus ini memanfaatkan kelalaian warga, yang terbukti membuat salah satu korban kehilangan hingga Rp7 juta setelah mengikuti instruksi pelaku.
"Saya langsung sampaikan, kami tidak melayani individu lewat telepon, WhatsApp, atau mendatangi rumah. Semua layanan dilakukan di kantor atau melalui jalur resmi seperti kelurahan, RW, dan RT," kata Septi di Balai Kota Jogja, Senin (17/11/2025).
BACA JUGA
Septi menyebut modus ini bukan kali pertama muncul. Dua bulan sebelumnya, pihaknya kerap menerima laporan serupa dari warga. Pelaku memanfaatkan ajakan aktivasi IKD untuk meminta korban menekan tautan atau memasang file APK yang dapat meretas ponsel dan menguras saldo perbankan digital.
Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data Disdukcapil Kota Jogja, Dyah Intan, menambahkan bahwa beberapa kasus juga terjadi dengan menggunakan nama pegawai resmi, termasuk namanya sendiri. Pelaku menggunakan nama dan identitas palsu untuk meyakinkan korban.
"Nomornya bukan nomor saya, fotonya bukan foto saya, tapi namanya memakai nama saya. Cara bicaranya rapi sehingga warga mudah percaya," katanya.
Selain itu, ditemukan juga modus lain berupa telepon yang mengaku dari pejabat Kemendagri atau petugas Disdukcapil pusat. Pelaku meminta warga mengikuti instruksi tertentu dengan dalih prosedur resmi.
Dyah Intan menegaskan bahwa Disdukcapil Kota Jogja tidak pernah menghubungi warga menggunakan telepon pribadi atau WhatsApp terkait layanan kependudukan. Seluruh informasi layanan resmi selalu disampaikan secara berjenjang melalui kelurahan, RW, dan RT.
Disdukcapil mengimbau agar warga diminta untuk tidak mudah percaya terhadap telepon atau pesan WhatsApp yang mengatasnamakan petugas Dukcapil, terutama yang meminta untuk mengeklik tautan atau menginstal aplikasi asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Nataru DIY Siaga Bencana, Dispar Pastikan Destinasi Aman
- Maguwoharjo Expo Jadi Wadah UMKM dan Inovasi Warga
- Akademisi UGM Minta Iklan Rokok Dilarang di Kulonprogo, Ini Alasannya
- Semarak Milad Muhammadiyah ke-113, Aisyiyah Trirenggo Gelar Gowes
- Rencana Whoosh hingga Banyuwangi Dikritik: Risiko Proyek Elitis
Advertisement
Advertisement





