Advertisement

Mafindo dan Google Latih Mahasiswa UMBY Hadapi Tantangan AI Kini

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 18 November 2025 - 22:57 WIB
Maya Herawati
Mafindo dan Google Latih Mahasiswa UMBY Hadapi Tantangan AI Kini Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) sedang mengikuti pelatihan Kecerdasan Artifisial di UMBY, Selasa (18/11/2025). - Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) menyelenggarakan program pengembangan kompetensi mahasiswa dengan tajuk Mafindo NextGen AI: Empowering Minds, Supporting Access to Helpful Information with AI di Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Selasa (18/11/2025). Program ini bertujuan untuk membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan untuk berinteraksi secara kritis dengan mesin pencari berbasis AI, basis data, dan alat analitik.

Koordinator Wilayah Mafindo Yogyakarta, Fitria Indri Kesumawati, mengatakan literasi digital menjadi bekal dalam menghadapi disrupsi media. Apalagi kecerdasan artifisial (AI) berkembang pesat dan telah disalahgunakan, sehingga memengaruhi lanskap kehidupan masyarakat.

Advertisement

Bermacam informasi melonjak secara eksponensial. Kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan memanfaatkan data secara efektif menjadi hal yang krusial. AI mengubah cara masyarakat mengakses dan memproses informasi, mulai dari algoritma pencarian canggih hingga rekomendasi konten yang dipersonalisasi. Untuk benar-benar memanfaatkan kemajuan ini, individu tidak hanya membutuhkan akses ke alat AI, namun juga literasi AI.

“Sebelum ini, kami kerja sama dengan The Asian Foundation dengan sasaran guru SD, SMP, SMA, masih terkait AI juga. Ada juga khusus untuk mahasiswa dan orang tua. Harus ada digital parenting. Kalau orang tua tidak ikut pertimbangan bisa ketinggalan. Anak bisa terjerumus,” kata Fitria ditemui di UMBY, Selasa (18/11/2025).

Fitria menyatakan AI menempati posisi krusial dalam dunia digital. AI bisa membantu individu mengembangkan kompetensi dan mempermudah pekerjaan. Tetapi AI juga bisa berbahaya jika penggunaannya tidak tepat. Selain konten hoax, ketergantungan terhadap AI bisa menumpulkan daya kritis.

Relawan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Rila Setyaningsih, mengatakan ada dua materi utama Mafindo berikan kepada mahasiswa: custom Gemini dan optimalisasi Google NotebookLM.

Ia memiliki pandangan bahwa penggunaan AI harus tepat. Ketepatan akan meningkatkan keakuratan data dan semakin mempermudah pekerjaan. Untuk mencapai tujuan ini, literasi sekali lagi berperan besar.

Rila yang juga Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UMBY menambahkan AI tetap harus diarahkan oleh pengguna. Penggunaannya pun harus sesuai kebutuhan. “Jangan juga bergantung pada AI, daya kritis bisa turun,” kata Rila.

Mafindo mencatat bahwa teknologi berkembang dua kali lebih cepat setiap dua tahun. Perkembangan ini diikuti oleh kecanggihan AI yang memiliki kapasitas komputasi atau IQ di atas 120. AI mampu menjawab soal setingkat S3 dengan akurasi hingga 44%.

Dengan fakta itu, sebagaimana disampaikan Rila, AI bisa menjadi partner untuk berdiskusi di ranah akademik. Hanya, individu tetap harus menempatkan AI sebagai perangkat pembantu untuk mempermudah pencarian, bukan joki.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

IKN Dapat Pujian dari Media Asing, Disebut Visioner

IKN Dapat Pujian dari Media Asing, Disebut Visioner

News
| Selasa, 18 November 2025, 22:47 WIB

Advertisement

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Wisata
| Selasa, 18 November 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement