Advertisement
Bupati Bantul Tanggapi Usulan Ganti Nama Jembatan Pandansimo
Foto udara pembangunan Jembatan Pandansimo di Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (25/6/2025). Jembatan Pandansimo sebagai penghubung Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara Kabupaten Kulonprogo dan Bantul sepanjang 1,9 kilometer tersebut rencananya akan diresmikan pada Juli mendatang. Antara - Hendra Nurdiyansyah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebut belum menerima usulan resmi soal rencana penggantian nama Jembatan Pandansimo menjadi Jembatan Banaran, dan menegaskan bahwa penamaan jembatan berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.
“Itu kan jembatan yang melintasi dua kabupaten. Kalau diukur, ada yang masuk Bantul dan ada yang masuk Kulonprogo. Pemerintah pusat sejak awal di dalam praktik konstruksinya sudah menamainya Jembatan Pandansimo,” jelasnya.
Advertisement
Halim menegaskan bahwa otoritas penamaan berada pada pihak yang memiliki proyek, yakni pemerintah pusat. Ia menyebutkan, para pejabat kementerian, termasuk Menteri Pekerjaan Umum kala itu, serta para direktur terkait, semuanya telah merujuk jembatan tersebut dengan nama Jembatan Pandansimo.
“Yang kasih nama itu yang punya proyek, dari pusat. Pak Menteri saat berkunjung juga menyebutnya Pandansimo, para direktur juga menyebutnya Pandansimo, begitu juga media,” tambah Halim.
BACA JUGA
Terkait asal-usul penamaan, Halim menjelaskan bahwa nama Jembatan Pandansimo merujuk pada Kampung Pandansimo yang berada di Desa Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul.
“Pandansimo itu kan nama kampung, masuknya Desa Poncosari, jadi mungkin karena sungai di bawah jembatannya bermuara ke Pantai Pandansimo sehingga dinamai seperti itu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





