Advertisement

M3K di Sungai Code Melambat karena Cuaca, DPRD Minta Akselerasi

Ariq Fajar Hidayat
Kamis, 20 November 2025 - 05:37 WIB
Jumali
M3K di Sungai Code Melambat karena Cuaca, DPRD Minta Akselerasi Sungai Code di Kota Jogja. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Komisi C DPRD Kota Jogja meminta akselerasi pekerjaan M3K di Sungai Code setelah hujan membuat progres pembangunan jalan inspeksi dan penataan bantaran berjalan lebih lambat.

M3K adalah pendekatan penataan permukiman yang mengatur agar bangunan menjauh setidaknya tiga meter dari tepi sungai (Mundur). Sementara itu, unsur Munggah diwujudkan melalui pembangunan rumah susun, dan Madhep berarti orientasi bangunan diarahkan menghadap sungai.

Advertisement

“M3K ini kami cek di lapangan, bagus. Hanya ada satu hal yang di sini kemarin kendala yang dihadapi oleh rekan-rekan pelaksana kegiatan tadi karena kondisi cuaca. Sehingga ada keterlambatan beberapa persen dari progres pelaksanaan,” kata Ketua Komisi C DPRD Kota Jogja, Bambang Seno Baskoro, Rabu (19/11/2025).

Bambang menjelaskan bahwa program M3K di wilayah Terban, Gondokusuman, terus berproses untuk membuka jalan inspeksi selebar tiga meter. Upaya ini dinilai penting untuk penataan bantaran dan meningkatkan keamanan kawasan sekitar.

Menurutnya, pekerjaan fisik sempat melambat karena hujan yang kerap turun dalam beberapa waktu terakhir. Namun, pihak pelaksana meyakinkan bahwa progres tetap dapat dikejar seiring perbaikan kondisi cuaca.

Komisi C juga mendorong agar penataan jalan inspeksi di Sungai Code dapat diteruskan dari kawasan utara hingga ke wilayah selatan. Selain itu, pembangunan jalur serupa di wilayah Kotabaru juga disebut tengah berlangsung dan dinilai memberi dampak ekonomi serta sosial bagi warga sekitar.

Bambang menyatakan bahwa penataan sungai ke depan diharapkan bisa mendukung rencana pengembangan wisata perahu di Sungai Code. Di sisi lain, ia menegaskan pembenahan sungai tidak bisa lepas dari mengatasi permasalahan sampah. Menurutnya, pekerjaan ini bukan tanggung jawab Kota Jogja semata, melainkan harus diselesaikan bersama Kartamantul (Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul).

Menurutnya, persoalan kebersihan sungai masih belum terkelola secara terpadu. Aliran sampah dari wilayah hulu di Sleman kerap terbawa hingga Kota Jogja dan Bantul di wilayah hilir. Situasi tersebut dianggap tidak seimbang tanpa koordinasi penuh antarwilayah.

Bambang mengingatkan bahwa sampah di Sungai Code kini bukan hanya sampah rumah tangga biasa, tetapi sudah berupa kemasan sampah siap buang dalam jumlah cukup masif. Selain membebani Kota Jogja, kondisi ini menjadi indikator perlunya pembenahan menyeluruh dari hulu hingga hilir.

“Sampah yang ada di Sungai Code sekarang tidak hanya masalah sampah biasa, sudah termasuk sampah yang sudah masif. Sampah-sampah yang sudah dibungkus, sudah siap dibuang, seperti itu,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Basarnas Intensifkan Evakuasi Warga akibat Erupsi Semeru

Basarnas Intensifkan Evakuasi Warga akibat Erupsi Semeru

News
| Rabu, 19 November 2025, 23:17 WIB

Advertisement

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Wisata
| Selasa, 18 November 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement