Advertisement
Jembatan Kabanaran Dorong Pariwisata Pesisir Selatan Kulonprogo
Jembatan Kabanaran, Pandansimo. / ist
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO–DPRD mendorong pengembangan pariwisata pesisir selatan Kulonprogo. Jembatan Kabanaran dianggap membuka peluang ekonomi baru dan akses transportasi lebih baik.
Ketua DPRD Kulonprogo, Aris Syarifudin, mengatakan Jembatan Kabanaran diharapkan membawa dampak positif bagi mobilitas dan pembangunan wilayah, sehingga diperlukan perencanaan pengembangan kawasan pariwisata. Untuk itu, DPRD Kulonprogo mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak hanya meningkatkan infrastruktur fisik, tetapi juga mengembangkan potensi budaya dan spiritualitas daerah untuk kemajuan pariwisata unggulan.
Advertisement
"DPRD mendorong pemerintah daerah berinovasi untuk pengembangan dua objek pariwisata yang mendunia," ucapnya kepada wartawan, Selasa (2/12/2025).
Aris menilai, keberadaan Yogyakarta International Airport (YIA) dapat menjadi penunjang akomodasi menuju Kulonprogo. Menurutnya, seharusnya penumpang Bandara YIA dapat tertarik mengunjungi objek wisata di Kulonprogo.
BACA JUGA
Ia berharap para wisatawan dapat singgah dua hingga tiga hari di Kulonprogo dan membelanjakan uangnya. "Hal ini bisa mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat Kulonprogo," lanjutnya. Apalagi, kata Aris, Jalur Pantai Selatan (Pansela) Kulonprogo memiliki pemandangan yang indah sebagai jalur alternatif transportasi yang lebih sepi dari Pantura.
Menurut Aris, kondisi tersebut berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kulonprogo. Ia menyampaikan, perlu adanya pembangunan infrastruktur lanjutan seperti jalan dan jembatan di Pansela. "Mempermudah akses dapat meningkatkan pariwisata dan mendukung sektor pertanian, perikanan, dan ekonomi masyarakat lokal," ungkapnya. Tersambungnya Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dengan adanya Jembatan Kabanaran membuka peluang besar untuk peningkatan ekonomi.
Aris menuturkan, Pansela memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Bentang alam untuk pariwisata, industri pengolahan hasil laut, logistik, dan ekonomi kreatif dapat menunjang Pansela Kulonprogo dijadikan KEK. "KEK Pansela berpotensi menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru serta meningkatkan PAD," jelasnya.
Aris menekankan, Pemkab Kulonprogo perlu menyiapkan perencanaan kawasan, kesiapan lahan, serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dan investor. Menurutnya, ini dapat menjadi peluang untuk pengembangan KEK yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat pesisir.
Namun, ia mengingatkan, daerah selatan Kulonprogo sudah ditetapkan sebagai daerah hijau. "Artinya, selain sektor pertanian tidak diperbolehkan berada di sana. Untuk itu, DPRD berpendapat Bupati harus bijak dalam mengambil keputusan antara pengembangan daerah hijau atau potensi sektor lain di daerah selatan sekitar JJLS," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kulonprogo, Triyono, menambahkan, saat ini Pemkab memang belum memiliki wacana secara khusus untuk pengembangan pariwisata sebagai imbas Jembatan Kabanaran. Namun, ia memastikan bahwa ketika nantinya perlu ditindaklanjuti, hal itu pasti akan dibahas jika konsepnya sudah ada dari Dinas Pariwisata. "Sekarang yang kita bahas adalah kewajiban membayar lampu Jembatan Kabanaran," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dugaan Pembalakan Liar Muncul, Prabowo Dapat Laporan Lengkap
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



