Advertisement
Delapan Keluarga Sompok Masih Mengungsi Akibat Gerakan Tanah
Ilustrasi longsor. - Pixabay/Saiful Mulia
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—BPBD Bantul memastikan delapan keluarga di Dusun Sompok belum dapat kembali ke rumah karena pergerakan tanah masih dinilai berisiko dan belum benar-benar stabil.
Pemkab Bantul bersama pemerintah desa kini menyiapkan rencana relokasi sekaligus penataan kawasan sebagai langkah jangka panjang. Lahan untuk relokasi tengah diproses pemerintah desa, sementara pembangunan rumah direncanakan didukung anggaran kabupaten.
Advertisement
Meski posko pengungsian di SSB Sompok tetap dibuka, sebagian besar warga memilih tinggal di rumah saudara yang lebih nyaman serta dekat fasilitas pendidikan. BPBD juga mengingatkan potensi cuaca ekstrem hingga Maret, sehingga warga diminta tetap waspada dan mematuhi arahan relawan.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Mujahid Amrudin, mengatakan warga belum diperbolehkan kembali ke rumah sebelum kondisi benar-benar dipastikan stabil.
BACA JUGA
“Mereka masih pada posisi mengungsi. Karena kemarin sudah kita komitmeni bahwa sebelum dinyatakan aman benar, apalagi di Sompok ini ada pergerakan tanah, kami selalu sarankan delapan keluarga itu untuk mengungsi di tempat saudara,” ujar Mujahid, Rabu (10/12/2025).
Pemkab Bantul bersama pemerintah desa telah menyiapkan rencana relokasi bagi warga terdampak. Saat ini teknis penataan masih dibahas sambil menunggu kesiapan lahan dari pemerintah desa.
“Penyiapan tanah disiapkan oleh pemerintah desa, sementara kabupaten mensupport bangunan rumahnya,” katanya.
BPBD Bantul juga terus memantau kondisi warga melalui relawan di lapangan. Menurutnya, pengungsian tetap dibuka di SSB Sompok, namun sebagian besar warga memilih tinggal sementara di rumah saudara yang lokasinya lebih nyaman dan tidak jauh dari sekolah.
“Masyarakat lebih nyaman mengungsi di tempat saudaranya. Saudaranya itu juga dekat sekolah, sehingga anak-anak tetap bisa beraktivitas seperti biasa,” kata Mujahid.
Ia mengingatkan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga Maret mendatang. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait intensitas hujan yang tinggi.
“Kami mengantisipasi kondisi paling aman. Kami selalu sarankan masyarakat mematuhi arahan dari kami dan relawan,” ujarnya.
BPBD Bantul sebelumnya telah membentuk 75 pos banjir dan tanah longsor di seluruh desa. Pos-pos tersebut disiagakan setiap hari dengan dukungan logistik dari pemerintah desa dan BPBD.
“Semua 75 pos banjir itu kita siagakan. Kita pantau tiap hari piketnya dan logistiknya. Di pos banjir itu juga kita update kondisi cuaca,” kata Mujahid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





