Advertisement

Prevalensi Stunting Sleman 4,29 Persen, Pemkab Perkuat Intervensi

Anisatul Umah
Kamis, 11 Desember 2025 - 14:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Prevalensi Stunting Sleman 4,29 Persen, Pemkab Perkuat Intervensi Ilustrasi Posyandu Antara - Irwansyah Putra

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mencatat angka prevalensi stunting tahun 2025 turun menjadi 4,29%, dari sebelumnya 4,41% pada 2024. Data tersebut merupakan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan Dinas Kesehatan Sleman.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Susmiarto, mengatakan meskipun angka prevalensi stunting menurun, komitmen penanggulangan stunting harus terus diperkuat. Menurutnya, intervensi perlu ditingkatkan baik pada aspek spesifik maupun sensitif.

Advertisement

“Melalui meningkatkan intervensi baik spesifik maupun sensitif,” ujarnya dalam Workshop Review Kinerja Tahunan Aksi Integrasi Stunting Kabupaten Sleman yang digelar Dinas DP3AP2KB di Joglo Puri Mataram, Sleman, Rabu (10/12/2025).

Ia mengapresiasi penyelenggaraan workshop tersebut karena menjadi langkah penting mengevaluasi capaian, efektivitas strategi, serta memastikan sinkronisasi upaya antarperangkat daerah. Forum itu juga dinilai strategis untuk merumuskan langkah perbaikan dan rencana aksi yang lebih terfokus pada tahun mendatang.

“Dengan melibatkan seluruh pihak terkait, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Kabupaten Sleman bebas stunting,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Pemkab Sleman memberikan penghargaan kepada tiga kalurahan dengan penanganan stunting terbaik. Predikat terbaik diraih Kalurahan Tegaltirto Berbah, disusul Kalurahan Umbulmartani Ngemplak, dan Kalurahan Pondokrejo Tempel.

Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Dinas DP3AP2KB Sleman, Muhammad Daroji, berharap pemberian apresiasi tersebut dapat mendorong peningkatan semangat dan kinerja di tingkat kalurahan.

“Semoga dengan pemberian penghargaan ini dapat lebih memotivasi pemangku kebijakan di kalurahan dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting,” tuturnya.

Workshop ini diikuti 120 peserta yang terdiri dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, Kapanewon, dan Kalurahan. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti

Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti

News
| Kamis, 11 Desember 2025, 14:47 WIB

Advertisement

Pantai Lovina, Surga Wisata Lumba-lumba di Bali Utara

Pantai Lovina, Surga Wisata Lumba-lumba di Bali Utara

Wisata
| Rabu, 10 Desember 2025, 12:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement