Advertisement

Drama Siswa SD di Jogja Parodikan Pejabat Viral di Medsos

Ariq Fajar Hidayat
Rabu, 17 Desember 2025 - 06:57 WIB
Sunartono
Drama Siswa SD di Jogja Parodikan Pejabat Viral di Medsos Pentas seni SD Muhammadiyah Kauman Jogja, pada Kamis (11/12/2025) lalu yang viral di media sosial. Ist - Dok. SD Muhammadiyah Kauman

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Pementasan drama siswa kelas III SD Muhammadiyah Kauman Jogja yang memparodikan respons pejabat negara dalam penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatra viral di media sosial.

Pentas seni tersebut merupakan bagian dari lomba antarkelas yang rutin digelar sekolah usai ujian semester. Guru kelas III, Heri Priantoko, menegaskan pementasan itu bukan bermaksud menyindir politik praktis, melainkan menjadi media ekspresi siswa terhadap isu kemanusiaan dan lingkungan.

Advertisement

Menurutnya, karya tersebut berangkat dari puisi Membaca Tanda-Tanda karya Taufik Ismail yang menggambarkan keprihatinan atas bencana akibat ulah manusia. Unsur parodi muncul secara alami dari proses diskusi dan latihan bersama siswa.

Dalam video yang beredar luas, sejumlah siswa memerankan adegan penanganan bencana, termasuk sosok pejabat pemerintah pusat yang digambarkan memanggul karung beras. Adegan tersebut mengundang beragam respons publik karena ditampilkan oleh anak-anak usia sekolah dasar.

Guru kelas III SD Muhammadiyah Kauman, Heri Priantoko, menjelaskan pementasan itu merupakan bagian dari lomba pentas seni antarkelas yang digelar sekolah usai ujian semester pada Kamis (11/12/2025) lalu. Kegiatan tersebut rutin dilakukan sebagai ruang ekspresi kreativitas siswa menjelang masa liburan.

“Jadi ada lomba pentas seni antarkelas, itu kelas saya, kelas tiga. Biasanya setelah ujian itu ada lomba olahraga dan kesenian,” kata Heri, Selasa (16/12/2025).

Ia menuturkan konsep awal penampilan kelasnya bukanlah parodi politik, melainkan dramatisasi puisi Membaca Tanda-Tanda karya Taufik Ismail. Puisi tersebut berisi keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan dan bencana yang disebabkan oleh ulah manusia.

Menurut Heri, potongan video yang kemudian viral hanya menampilkan sebagian adegan yang merepresentasikan respons negara terhadap bencana di Sumatra. Padahal, keseluruhan pementasan berupaya memvisualisasikan berbagai fenomena sosial yang relevan dengan tema puisi tersebut.

Pemilihan bentuk drama juga didorong oleh karakter siswa di kelasnya yang memiliki minat dan potensi dalam bermain peran. Dalam keseharian pembelajaran, metode role-playing kerap digunakan sehingga anak-anak terbiasa mengekspresikan gagasan melalui drama.

“Di kelas saya, anak-anak memang punya potensi di bidang bermain peran. Jadi ketika ada lomba, yang kepikiran ya drama supaya semua siswa bisa terlibat,” katanya.

Momentum bencana di Sumatra turut memengaruhi tema pementasan tersebut. Heri menyebut, sebelum pentas seni, sekolah juga menggelar penggalangan dana yang melibatkan siswa dan orang tua untuk membantu korban bencana.

Ia mengakui unsur parodi muncul secara organik dari diskusi dan latihan bersama siswa. Anak-anak dinilai memiliki akses informasi luas dan kepekaan tinggi terhadap isu yang viral di media sosial.

“Anak-anak sekarang akses informasinya luar biasa, bahkan kadang gurunya belum tahu, mereka sudah tahu duluan. Mereka tahu soal banjir Sumatra dan figur-figur yang muncul di pemberitaan,” ucap Heri.

Lebih jauh, Heri menilai pementasan tersebut juga menjadi cermin emosi kolektif atas tayangan penderitaan korban bencana yang beredar luas di media sosial. Rasa sedih dan geram yang muncul, menurutnya, turut ditangkap dan diekspresikan anak-anak melalui karya seni.

“Anak-anak menangkap apa yang mereka lihat, termasuk sikap para pemimpin yang tampil di ruang publik. Lewat pentas itu, kami ingin menyampaikan bahwa teladan itu penting, karena satu teladan lebih baik daripada seribu nasihat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Pemakaman Korban Penembakan Bondi, Australia Diliputi Duka

Pemakaman Korban Penembakan Bondi, Australia Diliputi Duka

News
| Rabu, 17 Desember 2025, 11:47 WIB

Advertisement

Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Wisata
| Selasa, 16 Desember 2025, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement