Advertisement
Kapolda DIY Pastikan Nataru Aman, Puncak Malioboro 31 Desember
Kapolda DIY, Irjen Pol Anggoro Sukartono ditemui di Sleman pada Selasa (30/12/2025). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati.Â
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kapolda DIY Irjen Pol. Anggoro Sukartono memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta tetap kondusif selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Anggoro mengatakan hingga Selasa (30/12/2025), kondisi DIY terpantau aman dengan dukungan 22 pos pengamanan dan pelayanan yang disiagakan di sejumlah titik rawan kemacetan, kriminalitas, serta potensi bencana.
Advertisement
“Sampai saat ini saya pastikan situasi Jogja aman kondusif. Dua puluh dua pos yang kami bangun efektif di titik-titik yang diprediksi menimbulkan kerawanan,” ujar Anggoro di Sleman.
Berdasarkan pemantauan langsung selama empat hari terakhir, termasuk ke wilayah Gunungkidul, kemacetan yang semula diprediksi terjadi di sejumlah ruas jalan justru tidak terwujud.
BACA JUGA
“Kemarin saya turun langsung ke lapangan. Titik-titik yang diisukan akan terjadi kemacetan ternyata tidak terjadi,” katanya.
Di sejumlah objek wisata, Kapolda DIY juga mengingatkan pengelola untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya terhadap kesiapan infrastruktur dan area rawan kecelakaan demi menjamin keselamatan wisatawan.
Ia menambahkan, pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup dengan melibatkan personel kepolisian serta partisipasi masyarakat untuk mengantisipasi kemacetan maupun potensi gangguan keamanan.
“Personel sudah kami tempatkan secara berimbang. Pada titik-titik rawan kriminal kami tempatkan personel tertutup dan bekerja sama dengan masyarakat,” jelasnya.
Anggoro menyebut jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Malioboro menunjukkan pola fluktuatif setiap hari. Namun, puncak kepadatan diperkirakan terjadi pada Rabu (31/12/2025) hingga Kamis (1/1/2026).
“Kami prediksi tanggal 31 Desember sampai 1 Januari merupakan puncak kepadatan pengunjung di Malioboro,” tegasnya.
Dari sisi akomodasi, Anggoro mengungkapkan terjadi sedikit penurunan okupansi hotel berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Sebaliknya, tingkat hunian guesthouse dan penginapan alternatif justru mengalami peningkatan.
Menurutnya, pola penyebaran informasi kepada masyarakat turut memengaruhi persebaran tujuan wisata sehingga tidak terjadi penumpukan di satu lokasi.
Sementara dari aspek keamanan, Kapolda DIY mencatat penurunan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya kecelakaan dengan korban luka ringan, serta belum ditemukannya lonjakan kriminalitas selama periode libur Nataru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





