Advertisement

BMKG DIY: Jangan Percaya Kabar Badai Tropis Cempaka, Itu Hoaks

Abdul Hamied Razak
Rabu, 25 April 2018 - 23:17 WIB
Nina Atmasari
BMKG DIY: Jangan Percaya Kabar Badai Tropis Cempaka, Itu Hoaks Kondisi bangunan usai diterjang puting beliung di Jogja, Selasa (24/4/2018). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan informasi yang beredar tentang badat tropis Cempaka yang beredar di masyarakat beberapa hari terakhir tidak benar.

Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Agus Sudaryatno menyatakan pada Rabu (25/4/2018) telah beredar info adanya Badai Tropis Cempaka yang akan bergerak ke barat/selatan dan berdampak hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi bahkan berpotensi menimbulkan puting beliung di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam 3 hari ke depan.

Advertisement

Info tersebut menyebar melalui media sosial Whatsapp yang menyatakan dimuat di breaking news TV one dan direalese oleh BMKG DIY-Jateng.

Menanggapi info tersebut, ia menegaskan tidak benar. Ia menjelaskan Badai Tropis Cempaka terjadi tahun lalu, tanggal 27 – 29 Nopeber 2017 dan setiap nama badai yang telah diberikan, tidak akan digunakan lagi oleh BMKG.

"Saat ini tidak terpantau adanya badai tropis di Samudera Hindia selatan DIY dan Jawa Tengah dikarenakan Belahan Bumi Selatan merupakan pusat tekanan udara tinggi sehingga di wilayah DIY dan Jawa Tengah bertiup angin timuran yang bersumber dari Benua Australia," jelasnya, dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Rabu.

Badai tropis dan puting beliung, lanjutnya, adalah dua fenomena meteorologi yang berbeda skala maupun mekanisme pembentukannya. Badai tropis merupakan skala Synoptik yang radiusnya 150 – 200 km sedangkan puting beliung adalah skala lokal dengan radius sekitar 1 Km sehingga antara keduanya tidak saling berkaitan.

Usai terjadi puting beliung di Jogja dan Bantul (Banguntapan) pada hari Selasa (24/4/2018) maka potensi untuk terbentuk kembali sangat kecil. Penyebabnya adalah kondisi dinamika atmosfer seperti  intensitas penyinaran matahari, suhu permukaan bumi dan pola angin di lapisan bumi bagian bawah tidak signifikan sehingga tidak mendukung untuk terbentuk puting beliung kembali.

"Berdasarkan poin di atas maka kami menyatakan bahwa informasi di atas adalah hoaks atau tidak benar sehingga kami mengimbau kepada masyarakat DIY dan Jawa Tengah untuk tidak percaya dengan berita tersebut dan tidak menyebarluaskan ke pihak manapun dengan mengunakan media apapun," tegasnya.

Selain itu, jika menginginkan informasi yang akurat, warga bisa meminta kepada BMKG DIY dan BMKG Jawa Tengah terkait kebenaran  setiap berita tentang cuaca yang meragukan dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Warga juga harus tetap waspada terhadap kemungkinan terjadi cuaca ekstrim mengingat saat ini DIY dan Jawa Tengah masih berada pada masa pancaroba atau peralihan musim dari hujan ke kemarau," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kementan Temukan 212 Merek Beras Tidak Sesuai Standar Mutu, Sudah Dilaporkan ke Polri dan Kejagung

News
| Jum'at, 27 Juni 2025, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement