Advertisement

Gelombang Tinggi di Pantai Trisik, Nelayan Tak Melaut

Newswire
Selasa, 01 Mei 2018 - 08:17 WIB
Nina Atmasari
Gelombang Tinggi di Pantai Trisik, Nelayan Tak Melaut Nelayan Mina Bahari Depok 45 menepikan perahu seusai menangkap ikan di tengah Pantai Depok, Minggu (1/4/2018). - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO- Gelombang tinggi melanda kawasan pantai selatan Kulonprogo, Minggu (29/4/2018) hingga tiga hari ke depan. Akibatnya, nelayan tidak melaut.

"Ombaknya lumayan tinggi, air laut sampai tempat parkir dan Tempat Pelelangan Ikan [TPI] Trisik," kata salah satu anggota Nelayan Tani Maju Pantai Trisik Dwi Surya di Kulonprogo, Senin (30/4/2018).

Advertisement

Ia mengatakan gelombang pasang mulai terjadi dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, dengan puncak setiap pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. Setelah itu, gelombang pasang mulai surut sampai 12.00 WIB.

Dwi mengatakan gelombang tinggi ini disertai angin, sehingga kapal nelayan sulit masuk ke tengah laut.

"Di sini tidak ada yang melaut. Angin kencang juga menghambat kapal masuk ke laut, apalagi mulai bulan purnama, gelombang laut akan lebih tinggi," katanya.

Dia mengatakan saat ini merupakan musim bawal putih. Kalau gelombang tinggi dan angin kencang, tangkapan nelayan juga tidak maksimal. Sebelumnya, dirinya bisa menangkap beberapa ekor bawal putih yang bisa menutup biaya operasional melaut.

Harga bawal putih ukuran super berkisar Rp230.000 per kg. Harga bawal tergantung pada ukuran ikan. Semakin ukurannya besar, semakin tinggi harganya.

"Kalau tidak ada gelombang tinggi dan angin besar, sebenarnya tangkapan dan pendapatan nelayan lumayan," katanya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo Sudarna mengatakan pihaknya sudah mengingatkan kepada nelayan supaya tidak melaut terlebih dahulu sampai gelombang normal.

"Demi keselamatan mereka, kami sudah mengimbau tidak melaut dulu," katanya.

Terkait dampak nelayan tidak memiliki pendapatan karena gelombang tinggi, Sudarna mengatakan nelayan Kulonprogo ini memiliki mata pencaharian lain, selain menjadi pelaut, yakni budi daya udang dan bertani.

"Kami kira mereka tetap memiliki pendapatan. Nelayan Kulonprogo ini multi pekerjaan, jadi kami yakin mereka tetap mendapat pendapatan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement