Advertisement

Ramadan, Pemkab Berharap Muncul Titik Temu soal Pengosongan Lahan

Uli Febriarni
Kamis, 24 Mei 2018 - 12:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Ramadan, Pemkab Berharap Muncul Titik Temu soal Pengosongan Lahan Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo (tengah) bersama Kapolda DIY Brigjen Pol. Ahmad Dofiri (dua dari kiri) dan sejumlah pejabat lain seusai kegiatan Silaturahmi dan Safari Tarawih di Mapolres Kulonprogo, Selasa (22/5 - 2018) malam. Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo terus melakukan pendekatan persuasif kepada warga terdampak New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang hingga kini masih menolak pindah dari kawasan Izin Penetapan Lokasi (IPL) bandara. Pemerintah berharap bisa mendapatkan titik temu yang menyejukan saat Ramadan ini.

Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo, mengungkapkan pendekatan persuasif masih terus dilakukan oleh Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, baik dengan cara menemui warga penolak langsung maupun kerabat mereka. Bahkan pendekatan kerap dilakukan secara spontan. Ia berharap, warga bisa mendukung pembangunan NYIA karena proyek tersebut dilaksanakan demi kepentingan umum.

Advertisement

"Pemkab sudah berupaya membantu warga penolak, salah satunya melalui pemindahan. Dalam setiap rapat koordinasi, selalu dibahas terkait pemenuhan kebutuhan warga, jadi harapan kami semua bisa dirembugi, diajak komunikasi," kata Sutedjo, dijumpai seusai kegiatan Silaturahmi dan Safari Tarawih di Mapolres Kulonprogo, Selasa (22/5/2018) malam.

Kapolda DIY, Brigadir Jendral Polisi Ahmad Dofiri, mengungkapkan pada Ramadan ini, ia tidak akan berbicara perihal pengamanan pengosongan maupun eksekusi IPL NYIA. Menurut dia, Ramadan menjadi momen baik untuk bersilaturahmi, melakukan pendekatan dari hati ke hati, dan secara kekeluargaan untuk mencari solusi terbaik. Namun ia menegaskan, bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran hukum akan ditindak secara tegas dan terukur. Sudah ada langkah persuasif yang ditempuh sejak awal hingga sekarang. Warga yang masih bertahan menolak adalah warga setempat sendiri. Ia optimistis pendekatan kekeluargaan bisa membuat warga penolak berubah pikiran. ”Saudara-saudaranya juga sudah pindah. Harapannya mereka sadar akan kepentingan bandara untuk bersama," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petinggi Freeport Temui Jokowi, Ini yang Dibahas

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement