Advertisement

Awalnya Menolak, Warga Penolak NYIA Kini Relakan Makam Leluhur Dipindah

Uli Febriarni
Kamis, 26 Juli 2018 - 19:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Awalnya Menolak, Warga Penolak NYIA Kini Relakan Makam Leluhur Dipindah Pengendara sepeda motor melintas di dekat deretan makam kerabat warga terdampak NYIA di kompleks relokasi Glagah, Selasa (24/7 - 2018).Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Desa (Pemdes) Palihan, Kecamatan Temon, menyebut jumlah makam milik warga yang masih belum direlokasi sekitar enam hingga tujuh liang makam dari total 800 liang yang harus direlokasi dari desa tersebut. Makam yang belum direlokasi sebagian di antaranya milik warga penolak New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Kepala Seksi Kemasyarakatan Pemdes Palihan, Muslihudin Sukardi, menyebutkan makam tersebut direlokasi setelah ahli waris menyatakan rela makam kerabatnya dipindahkan. Pada Kamis (26/7/2018), Pemdes Palihan menjadwalkan merelokasi sebanyak tiga liang makam. Makam tersebut berada di Dusun Kragon II dan direlokasi ke Kragon I.

Advertisement

"Salah satu ahli waris merupakan warga penolak NYIA dan seorang saudaranya merantau ke luar Jawa. Ahli waris yang merantau ini kemudian kembali ke Kulonprogo dan meminta makam orangtua mereka dipindah, sehingga ahli waris yang sebelumnya menolak kemudian tak menghalangi [membolehkan makam dipindah]," kata Muslihudin, Kamis.

Menurut Muslihudin, relokasi makam dilakukan oleh ahli waris menggunakan dana pribadi. Hal tersebut dikarenakan relokasi makam kali ini tidak dilakukan bersamaan dengan relokasi makam yang dilakukan sebelumnya. Penggunaan dana relokasi makam dari dana ganti rugi makam yang berasal dari PT Angkasa Pura I (AP I) telah masuk dalam laporan keuangan.

"Saya selaku panitia relokasi makam juga meminta pertimbangan dari Pemdes, karena penggunaan uang harus ada laporan ke negara dan diaudit. Kalau nanti kebijakan dari pemerintah dana itu bisa diambil [untuk mengganti uang yang dikeluarkan ahli waris], syukurlah," katanya.

Kepala Dusun Nglawang, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Supandi, menyatakan relokasi makam di Desa Jangkaran yang sempat alot telah mencapai kesepakatan. Relokasi makam dilakukan ke lahan milik warga yang telah merelakan tanahnya dijual untuk digunakan sebagai permakaman. Luasan lahan tersebut juga telah sesuai dengan luasan yang dibutuhkan untuk merelokasi makam. Kendati demikian Pemdes harus menggunakan dana ganti rugi dari AP I yang telah ditetapkan lewat appraisal disokong dengan dana pembiayaan program relokasi makam.

Seperti diketahui, sejumlah permakaman terdampak NYIA di Desa Jangkaran memiliki luas 386 meter persegi dan 111 meter persegi, total berisi sekitar 130 makam dan satu makam leluhur. Keduanya berada di Dusun Nglawang.

Juru Bicara Proyek NYIA AP I, Kolonel Pnb. Agus Pandu Purnama, mengungkapkan apabila relokasi makam yang dilakukan oleh pemdes telah selesai dilakukan, AP I akan melakukan penyisiran dan merelokasi makam yang masih ada di atas IPL NYIA. Langkah itu, masih dikomunikasikan bersama PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku kontraktor, kepala desa dan ahli waris makam. "Keinginan kami lebih cepat lebih baik [target penyisiran makam]," kata dia.

Penyisiran dilakukan untuk mengecek apakah IPL sudah benar-benar bersih dari makam, termasuk makam milik kerabat warga penolak yang sempat menemui kendala untuk dipindah. Selain makam, AP I juga akan membongkar Masjid Al Hidayah yang masih ada di dalam wilayah IPL NYIA. Pembongkaran masjid baru akan dilakukan setelah masjid pengganti di tempat relokasi yang baru selesai dibangun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 11 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel

News
| Jum'at, 19 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement