Advertisement

Kampus 3 Negara Dorong Kauman Jadi Cagar Budaya

Sunartono
Kamis, 02 Agustus 2018 - 14:10 WIB
Laila Rochmatin
Kampus 3 Negara Dorong Kauman Jadi Cagar Budaya Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di mengamati maket bangunan kawasan Kampung Kauman karya mahasiswa UM Malaysia, NYS Singapura dan UII yang dipamerkan, Rabu (1/8/2018). - harian Jogja/Sunartono

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Kegiatan Architectural Conservation Field School yang diikuti perguruan tinggi dari tiga negara menemukan sejumlah fakta terkait perlunya upaya pelestarian kampung Kauman yang terletak di Kelurahan Ngupasan, Gondomanan, Kota Jogja. Para akademisi ini mendorong pemerintah untuk menetapkan Kampung Kauman sebagai kawasan cagar budaya demi kelestariannya ke depan.

Kegiatan lapangan itu diikuti mahasiswa dan dosen dari University of Malaya (UM) Malaysia, National University of Singapore (NUS) dan Universitas Islam Indonesia (UII). Hasil dokumentasi cultural mapping itu kemudian dipamerkan di Pendopo Pengulon, Kampung Kauman, Rabu (1/8/2018).

Advertisement

Dosen Arsitektur Nasional University of Singapore Profesor Johannes Widodo menjelaskan timnya menemukan banyak fakta yang bisa menjadi dasar pengusulan Kampung Kauman sebagai kawasan cagar budaya. Demi kelestarian kampung itu, pihaknya bersama UII dan UM telah membuat buku pedoman pelestarian untuk kauman yang sebelumnya tidak ada. Pedoman akan diberikan kepada Pemda DIY, warga Kauman dan dibawa oleh ketiga kampus tersebut.

"Sekarang tinggal pemerintah bagaimana menerjemahkan itu agar menjadi peraturan yang bisa melindungi konservasi dan pelestarian kampung kauman ini," ucapnya di sela-sela pameran, Rabu (1/8/2018).

Selain pedoman, kajian tersebut juga menghasilkan berbagai temuan dari dari kondisi sosial budaya masyarakat Kauman tertuang dalam bentuk foto, audio visual hingga sejumlah maket bangunan cagar budaya dan bangunan potensial untuk ditetapkan sebagai cagar budaya. Hasil tersebut disajikan langsung dalam pameran yang murni karya mahasiswa dan dosen dari tiga perguruan tinggi dalam waktu selama tiga pekan observasi, analisis data dan pengerjaan.

Hasil eksplorasi Kampung Kauman itu juga ada dipamerkan ke berbagai negara ASEAN, termasuk di Malaysia pada pertengahan Agustus 2018. Ia berharap hasil dari studi itu bisa menjadi pedoman pelestarian Kauman selama 100 tahun ke depan.

"Hasilnya ini bermacam, ada keterampilan menggambar, analisa, perencanaan semua tentang konservasi Kauman, ke depan akan dibikin buku juga," ujarnya.

Dosen Arsitektur UII Arif Budi Sholihah menambahkan banyak alasan untuk menjadikan Kauman sebagai kawasan cagar budaya. Kuburan Nyai Ahmad Dahlan di Kampung Kauman yang kurang terawat. Ia menyadari Muhammadiyah memang tidak boleh mengultuskan seseorang, tetapi kuburan sebaiknya tetap harus dirawat, agar masyarakat mengetahui keberadaan kuburan tersebut sehingga menjadi sumber inspirasi dan keteladanan.

"Ada juga satu bangunan bersejarah yang sudah dihancurkan dan sekarang kosong, itu bekas perusahaan batik, karena mau runtuh akhirnya dihancurkan," kata dia.

Bangunan tersebut menjadi salah satu fokus studi untuk seolah dapat memunculkan sosok Kauman di masa mendatang dengan tidak menghilangkan jiwa kultur. Mereka sepakat mendorong pemerintah, agar Kauman mendapat porsi yang sama seperti kawasan cagar budaya lainnya. Pihaknya sudah mengomunikasikan dengan pemerintah agar ke depan ada tindaklanjut dalam pelestarian kauman.
Salah satu warga Kauman Yudha Kusuma mengatakan ia merasa mendapatkan perhatian ketika ada perguruan tinggi dari tiga negara yang melakukan kajian di kampungnya. Ia berharap ke depan ada tindaklanjut dalam upaya pelestarian kampung kauman.
"Semoga saja ke depan Kauman bisa dibilang sebagai cagar budaya, karena selama ini kan tidak. Semoga punya posisi setara dengan tempat lain," kata pria pemilik bangunan heritage Rumah Batik Handel HM. Moech ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hasto dan PDIP Masih Tarik Ulur untuk Memenuhi Pemeriksaan KPK sebagai Tersangka Kasus Suap

News
| Selasa, 07 Januari 2025, 08:27 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement