Advertisement
Wow, STIM YKPN Hadirkan Pakar Bisnis Digital dari Negeri Paman Sam
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YKPN Yogyakarta menghadirkan seorang guru besar administrasi bisnis Profesor Nir Kshetri dari University of North Carolina, Amerika Serikat dalam wokshop yang digelar di Kampus STIM YKPN Jalan Palagan Tentara Pelajar Km.7 Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Jumat (3/8/2018). Workshop bisnis digital itu mengangkat tema tentang peluang dan tantangan bagi para akademisi dan profesional.
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Alumni STIM YKPN Suparmono menjelaskan, workshop itu diikuti praktisi, asosiasi, pelaku usaha dan akademisi berbagai kampus di Jogja serta dosen internal di STIM YKPN. Melalui workshop tersebut diharapkan dapat mengetahui prediksi prospek dan tantangan bisnis digital ke depannya. Sehingga para praktisi dapat melakukan antisipasi dalam mempersiapkan menghadapi tantangan. Dari aspek akademis materi bisnis digital, workshop diharapkan pada akademisi dapat memahami jenis pengetahuan yang tepat untuk diberikan kepada mahasiswa. Pihaknya sengaja membatasi jumlah peserta hanya 55 orang agar diskusinya bisa berjalan lebih efektif dan mudah diserap peserta.
Advertisement
"Sehingga akademisi punya wawasan, apa yang harus saya transfer ke mahasiswa sehingga mereka punya pemahaman perspektif tentang bisnis digital," ucapnya.
Ia mengatakan menghadirkan pakar bisnis dari luar negeri, sebelumnya juga dilakukan STIM YKPN, salah satunya pakar manajemen dari Central Queensland University. Dalam waktu dekat ini, STIM YKPN juga akan menggandeng kampus itu untuk melakukan pengembangan akademik.
Suparmono sepakat bahwa fokus materi bisnis saat ini lebih diarahkan ke digital. Karena kenyataan perkembangan teknologi sangat memudahkan masyarakat melakukan transaksi tanpa harus datang ke toko atau melakukan tatap muka dengan penjual.
"Nah workshop ini sekaligus ingin tahu bisnis digital dari perspektif mereka, bagaimana bisnis digital di Asean, Asia, Eropa kan karakternya berbeda dan Prof. Nir Kshetri ini punya pengalaman soal itu," katanya.
Profesor Nir Kshetri menyampaikan berbagai informasi tantangan dan peluang dalam transaksi online. Ia tidak menampik, transaksi online berkembang pesat di sebagian besar negara dengan jumlah peminat yang variatif setiap tahunnya. Ia mengatakan pengguna transaksi cash on delivery (COD) di Indonesia misalnya 65% dari total proporsi transaksi online di 2017, serta di Thailand mencapai 70% pada 2014.
"Kemudian di Filipina dan Vietnam mencapai 80 persen proporsi transaksi COD dari total transaksi online," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
Advertisement
Advertisement