Advertisement

Segera Bertemu Warga Papua di Jogja, Ini yang Akan Dibahas Kapolres Sleman

Bernadheta Dian Saraswati
Senin, 17 September 2018 - 09:37 WIB
Nina Atmasari
Segera Bertemu Warga Papua di Jogja, Ini yang Akan Dibahas Kapolres Sleman Kapolres Sleman AKBP Firman Lukmanul Hakim - Harian Jogja/Irwan A Syambudi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Kapolres Sleman berencana melakukan pertemuan dengan pemuda-pemuda Papua di Jogja. Hal ini sebagai tindak lanjut kericuhan yang terjadi Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman Rabu (12/9/2018) lalu yang melibatkan pemuda Ambon dan Papua.

Ditemui di Lapangan Denggung seusai memimpin apel deklarasi pemilu, Kapolres Sleman AKBP Firman Lukmanul Hakim menyampaikan bahwa ia sudah bertemu dengan pihak pemuda Ambon. "Saya sudah ketemu adik-adik yang dituakan dari Ambon. Insyaallah dalam waktu dekat akan bertemu Papua juga. Kita akan cari solusinya," katanya, Minggu (16/9/2018).

Advertisement

Selain menanyakan duduk perkaranya, Kapolres Sleman juga mengimbau agar para pemuda bisa meluapkan emosinya secara teratur dan tidak kebablasan. Pihak kepolisian sendiri sampai saat ini masih melakukan penyelidikan karena kasus tersebut mengakibatkan seseorang terluka.

Untuk diketahui, kasus ini bermula dari keributan antara pemuda Ambon dan Papua di sebuah cafe di Jalan Perumnas Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (12/9/2018) dini hari. Akibat kericuhan itu seorang pemuda Papua terkena luka tusuk pada bagian dada kanan atas.

Keributan masih berlanjut pada siang harinya di mana gerombolan pemuda Papua turun ke jalan sembari membawa senjata tajam. Menurut informasi yang beredar, aksi tersebut dilakukan untuk mencari pelaku penusukan. Namun aksi tersebut tidak sampai mengakibatkan bentrok dan perusakan fasilitas hanya saja membuat situasi di kawasan Seturan mencekam.

Firman mengatakan beberapa orang yang erat kaitannya dengan kasus tersebut juga sudah diperiksa. Dalam waktu dekat, pihaknya berharap tersangka penusukan sudah bisa ditetapkan. Saat ini, kasus Papua-Ambon ini langsung ditarik ke Polres Sleman.

Dari kasus bentrok antara pemuda Papua dan Ambon kemarin, dirinya sempat mendapatkan kritikan karena tidak segera turun ke lapangan melerai kedua kubu. Firman berdalih langkah yang ditempuh kepolisian bukan sebagai bentuk pembiaran tetapi mengantisipasi munculnya bentrok yang lebih besar. Kepolisian selain ingin melakukan penegakan hukum juga mengutamakan keamanan masyarakat.

"Kami menjaga agar masyarakatnya aman. Maka yang kita redam emosinya dulu," kata Firman. Pihaknya saat ini sedang berupaya bertemu dengan pemuda Papua terutama korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Desa Bersih Narkoba Bisa Menggunakan Dana Desa

News
| Selasa, 23 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement