Advertisement
Proyek Pelebaran Jalan Ganggu Proses Belajar Mengajar

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Proses belajar dan mengajar di sejumlah sekolah terganggu oleh debu proyek pelebaran jalan alternatif Ngalang-Gading. Selain itu terpaan debu juga dikhawatirkan mengancam kesehatan pernafasan warga sekolah.
Salah satu sekolah yang terdampak debu proyek tersebut adalah SDN Gading Asri Desa Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul. "Saat KBM [kegiatan belajar mengajar] itu kan di depan sekolah proyeknya tengah berjalan, sehingga debu yang luar biasa banyaknya masuk ke ruang kelas dan mengganggu siswa serta guru kami," ucap Kepala SDN Gedang Asri, Sunandaryo, kepada Harianjogja.com, Jumat (5/10/2018).
Advertisement
Akibatnya kegiatan belajar mengajar di sekolah yang menampung 172 siswa dan 14 guru serta karyawan di sekolah tersebut menjadi terganggu. Sebagian besar siswa dan guru juga terpaksa memakai masker, lantaran debu yang menerpa begitu banyak dan dikhawatirkan mengganggu kesehatan.
"Kalau tidak ada antisipasi dengan itu [masker] banyak siswa dan guru mengalami batuk, sebagian lagi ada juga yang sampai sesak nafas, tapi jumlahnya lebih sedikit," ujar dia.
BACA JUGA
Selain debu, faktor lain pengganggu KBM di sekolah tersebut adalah bisingnya kendaraan proyek. Hal itu menurut Sunandaryo bisa membuyarkan konsentrasi siswa dan guru saat KBM berlangsung.
Antisipasi lain yang dilakukan untuk mengurangi dampak dari debu adalah dengan menutup rapat ventilasi kelas saat KBM. Selain itu rutin menyirami halaman sekolah dengan air. Pihaknya juga membersihkan secara lebih intens, khususnya sejumlah piranti elektronik.
Persoalan itu sebenarnya sudah dikomunikasikan dengan Dewan Pendidikan Gunungkidul. Kepala sekolah dan komite sekolah mengadukan dampak negatif dari pengerjaan proyek jalur alternatif tersebut.
Kondisi serupa juga dialami SD Kanisius Beji, Desa Gading, Kecamatan Playen yang menampung 89 siswa. Bahkan selain debu yang mengganggu, akses masuk sekolah tersbut turut terdampak proyek, walhasil siswa dan guru kesulitan untuk masuk ke sekolah.
"Jalan masuk yang tidak rata akibat terdampak pelebaran jalan, juga sempat membuat orangtua terjatuh. Tetapi saat dikomplain langsung diratakan jalannya," kata guru kelas SD Kanisius Beji Yustina.
Baik Yustina maupun Sunandaryo berharap pihak terkait segera memberi solusi. Seperti melakukan bantuan penyiraman ke kawasan terdampak debu serta pemberian masker kepada para siswa dan guru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Pertemuan Surya Paloh dengan Menhan Sjafrie, Dapat Vitamin
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement