Advertisement
Soal Tol Solo-Bandara Kulonprogo, Pemda DIY Belum Diajak Rembukan Pemerintah Pusat
Ilustrasi jalan tol - Solopos/Nicolous Irawan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Pemda DIY masih menunggu pemaparan dari Pemerintah Pusat terkait rencana pembangunan tol Kulonprogo-Jogja-Solo. Proyek dengan nilai investasi sebesar Rp22,5 triliun itu diharapkan bisa elevated atau melayang sehingga tidak membutuhkan pembebasan lahan yang lama.
Kepala Dishub DIY Sigit Sapto Raharjo mengatakan, sesuai yang disampaikan Gubernur DIY, bahwa tol di Jogja memang baiknya melayang atau elevated. Perencanaan itu memungkinkan dilakukan di atas sepanjang Selokan Mataram atau Ring Road. "Tetapi itu kan investasi besar tergantung siapa yang membangun saja," ujarnya Senin (15/10/2018).
Advertisement
Dari sisi Dishub, lanjutnya, pihaknya sangat mendukung akan keberadaan tol di Jogja. Karena wilayah DIY saat ini kemacetannya terus bertambah. Sehingga prinsipnya DIY mendukung dan siap memback up proyek tersebut. Tetapi seharusnya elevated karena Jogja-Solo akan melewati kawasan situs cagar budaya seperti Prambanan yang itu tidak boleh dilakukan pengerukan tanah. Keuntungan dengan elevated juga tidak membelah kawasan.
Anggota Unit Manajemen Proyek Tim Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan DIY Rani Sjamsinarsi mengatakan hingga saat ini DIY belum diajak koordinasi lebih lanjut terkait perencanaan pembangunan tol Jogja-Solo.
BACA JUGA
Saat ini masih tahap kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) oleh pemerintah pusat. Pihaknya menunggu pemaparan dari pemerintah pusat atau pelaksana proyek terkait perencanaan tersebut. "Karena baru tahap KPBU, nanti pasti paparan ke sini, setelah paparan baru bisa kita lihat seperti apa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




