Advertisement
Ratusan Difabel Menginap di Rumah Warga Desa di Gunungkidul
Advertisement
Harinjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya 400 anggota difabel mengikuti kegiatan temu inklusi 2018 di Desa Plembutan, Playen yang dimulai sejak Senin (22/10/2018) hingga Kamis (25/10/2018) mendatang. Kegiatan yang digelar selain workshop dan bazar, para anggota juga berbaur dengan menginap di rumah-rumah warga.
Bupati Gunungkidul Badingah menyambut baik penyelenggaraan temu inklusi di Desa Plembutan. Menurut dia, kegiatan ini memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk mendapatkan kebijakan yang mendukung Kabupaten Gunungkidul sebagai daerah yang ramah difabel.
“Kami dukung karena kegiatan ini sangat positif dan memberikan berbagai pengalaman bagi para peserta,” kata Badingah kepada wartawan, Selasa (23/10/2018).
Dia menjelaskan, untuk mendukung kelompok difabel, pemkab sudah menerbitkan beberapa produk hukum. Sebagai contoh, sambung Badingah, pihaknya telah mengeluarkan Peraturan Bupati No.9/2016 tentang Pendidikan Inklusi. “Kami siap mendukung program menuju Indonesia Inklusif 2030,” katanya.
Disinggung mengenai jumlah difabel di Gunungkidul, Badingan menuturkan ada sekitar 7.000 anggota yang tersebar di 18 kecamatan. “Meski mereka memiliki kebutuhan khusus, kami akan memberikan fasilitas karena anggota difabel berhak untuk mendapatkan perlakuan yang sama,” ungkapnya.
Direktur Sigab, Suharto menuturkan, kegiatan temu inklusi digelar memiliki tujuan besar, yakni menuju Indonesia Inklusif 2030. Rencananya setida dua tahun sekali akan digelar temu inklusi. “Kita targetkan 400 anggota yang ikut [temu inklusi di Desa Plembutan] bisa berbaur dengan masyarakat dengan cara menginap di rumah warga sekitar,” katanya.
Dia menjelaskan, kegiatan penyandang disabilitas menginap di rumah-rumah warga bertujuan untuk mengajarkan warga mengenai toleransi, menghormati, dan merayakan perbedaan serta keberagaman.
“Selama kegiatan juga akan dilakukan workshop untuk menampung inisiatif lokal dalam menciptakan ruang dan akses untuk difabel. Hasil dari pertemuan akan dibawa ke pemerintah pusat untuk menjadi solusi dan kebijakan nasional,” katanya.
Menurut dia, kegiatan temu inklusi di Plembutan bukan yang pertama kali. Sebab, dua kegiatan yang sama telah diselenggarakan sejak 2014 lalu. “Ini yang ketiga kalinya. Dalam kegiatan ini juga akan mempertemukan para pegiat inklusi, baik individu atau organisasi, pemerintah untuk berbagi inovasi dan praktik untuk mewukudkan gerakan Menuju Indonesia Inklusif 2030,” imbuh Suharto.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Empat Anggota Dewan Diperiksa KPK Terkait Titipan Paket Pekerjaan APBD
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Langgar Aturan, Sejumlah Tempat Hiburan Kena Semprit, Salah Satunya Milik Artis Nasional
- Antisipasi Cuaca Ekstrem, Masyarakat DIY Diminta Memangkas Pohon
- Pemda DIY Targetkan Jalan Godean Kembali Mulus Setelah Lebaran
- DP3AP2KB Jogja Wujudkan Kalangan Lanjut Usia Tangguh lewat Program Sekolah Lansia
- Kenakalan Remaja Marak saat Ramadan, Disdikpora DIY Minta Sekolah Ikut Mengawasi
Advertisement
Advertisement