Advertisement
Tanpa Penolakan, Relokasi Masjid Al Hidayah Akhirnya Tuntas

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Masjid Al Hidayah yang berada di dalam kompleks izin penetapan lokasi (IPL) pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) akhirnya dirobohkan, Rabu (12/12/2018).
Perobohan sekaligus relokasi Masjid Al Hidayah dari kawasan IPL NYIA ke kompleks relokasi warga terdampak NYIA di Palihan dimulai Selasa (11/12/2018) dengan cara memindahkan sejumlah barang yang ada di dalam masjid. Pada Rabu pukul 09.00 WIB, sejumlah warga menurunkan kubah masjid, beberapa jendela dan bagian bangunan yang masih dibutuhkan. Tak lama kemudian satu unit alat berat digunakan dalam merobohkan bangunan masjid. Perobohan tidak diwarnai perlawanan dari warga maupun aktivis dan sukarelawan penolak NYIA.
Advertisement
Sedikitnya 80 anggota polisi, 120 tenaga gabungan dari TNI, warga sipil dan pemdes setempat ikut membantu relokasi masjid yang sempat menjadi basis perjuangan Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulonprogo (PWPP-KP).
Pimpinan Proyek NYIA Angkasa Pura I, Taochid Purnama Hadi, mengungkapkan, masjid yang berdiri di wilayah Dusun Kragon II, Desa Palihan merupakan salah satu bangunan yang harus direlokasi setelah bangunan lain yang ada di atas IPL sudah direlokasi dan dirobohkan lebih dahulu, termasuk dua musala lainnya yang juga berada di kawasan IPL. Ketika masjid selesai direlokasi, tahapan pembangunan NYIA diserahkan ke PT Pembangunan Perumahan (Persero) untuk percepatan pekerjaan, sehingga tidak ada lagi hambatan.
"Progres pembangunan [NYIA] baru 15 persen, tetapi kami terus bekerja agar sesuai target yang diharapkan. Untuk bangunan yang tidak semestinya berada di tempat ini kami pindahkan," ujarnya saat ditemui di sela-sela perobohan Masjid Al Hidayah, Rabu.
Kepala Desa Palihan, Kalisa Paraharyana, menjelaskan bangunan pengganti masjid Al Hidayah yang berada di kawasan relokasi luasannya lebih besar ketimbang masjid lama. Masjid yang dibangun oleh PT AP I itu telah memiliki takmir yang baru.
Takmir Masjid Al Hidayah, Wiharto, menuturkan saat ini masjid yang baru sudah memiliki susunan takmir. Selain itu pengelolaan kebersihan untuk Salat Jumat perdana di masjid yang bersebelahan dengan Puskesmas Temon II mulai dilakukan. "Penyempurnaan yang harus segera dilakukan yakni pembangunan drainase untuk membuang air di halaman masjid yang menggenang saat hujan, dan pembangunan kamar mandi serta toilet," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement