Advertisement
LAPAS SLEMAN DISERBU: Kompolnas : Penyerang Lapas Cebongan Teroris

Advertisement
http://www.harianjogja.com/baca/2013/03/29/lapas-sleman-diserbu-kompolnas-penyerang-lapas-cebongan-teroris-391983/penembakan-di-lapas-cebongan-22" rel="attachment wp-att-391984">http://images.harianjogja.com/2013/03/Lapas-Cebongan217-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" />
SLEMAN- Anggota Kompolnas, Logan Siahaan menilai serangan Lapas Sleman yang menewaskan empat tahanan sebagai bentuk teror. Logan menyamakan penyerangan lapas tersebut sama seperti berbagai tindakan terorisme di berbagai tempat di Indonesia seperti di Hotel JW Marriot, Jakarta.
Advertisement
"Hasil monitoring belum smpai ke pelaku. Kalau pendapat kita ini teror. Selama ini teror dengan bunuh diri, teror di hotel JW Mariot bunuh diri, Kuningan bunuh diri, ini juga sama seperti itu," ungkap dia di Mapolda DIY, Kamis (28/3/2013).
Kedatangan Kompolnas ke Polda DIY untuk melakukan komunikasi dalam penanganan kasus penyerangan Lapas Cebongan. Logan enggan ketika kedatangannya dalam pertemuan tertutup itu disebut sebagai pemeriksaan terhadap institusi Polda DIY terkait kasus Cebongan. Meski demikian pihaknya juga mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Kapolda, Direskrimum, Irwasda dan lainnya yang terlibat penyidikan kasus.
"Kalau istilah pemeriksaan, peradilan tidak lah, kita ini adalah monitoring. Tapi monitor itu kita bertanya, kepada Kapolda, Direskrim, Irwasda terkait bagaimana perkembangannya [penangan kasus Cebongan]. Polda DIY memang sudah mengeluarkan tenaga maksimal," imbuh dia.
Selain ke Polda DIY, Kompolnas juga menuju Lapas Cebongan untuk melihat sel A-5 yang menjadi tempat membantai para tahanan.
"Melihat di lapangan, terjadinya pembunuhan empat tahanan oleh gerombolan bersenjata yang saat ini masih dalam proses penyidikan Polda DIY. Ini sengat menyedihkan kita. Ini adalah teror kepada negara," imbuhnya.
Selanjutnya hasil temuannya di lapangan akan menjadi bahan rekomendasi kepada presiden. Guna mengambil tindakan yang kaitannya dengan profesionalisme aparatur negara.
"Memang hasil temuan di lapangan akan dirapatkan dengan tiga institusi pemerintah dalam hal ini Menkumham, Mendagri, apa yang perlu kami laporkan ke presiden kaitannya dengan profesionalisme," terangnya.
Logan mengatakan penyerangan Lapas Cebongan berbeda dengan kasus OKU yang terjadi antara TNI dan Polri. Sedangkan tragedi Cebongan merupakan penyerangan secara tiba-tiba dengan tidak banyak orang mengetahui.
"Terus terang saja tidak diprediksi bakal ada penyerangan, kalau OKU itu jelas akan ada unjuk rasa menanyakan penyidikan yang dilakukan anggota mereka," ucap Logan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wabah Pneumonia di China, Kemenkes Imbau Masyarakat Tak Panik
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement