Advertisement
Perwakilan 28 Provinsi Belajar Kelola Sampah di Kulonprogo

Advertisement
[caption id="attachment_396291" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/12/perwakilan-28-provinsi-belajar-kelola-sampah-di-kulonprogo-396290/belajar-sampah-kp" rel="attachment wp-att-396291">http://images.harianjogja.com/2013/04/belajar-sampah-kp-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Pelatihan Pengolahan Sampah
JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez[/caption]
KULONPROGO-Sebanyak 140 orang perwakilan dari 28 Provinsi di seluruh Indonesia turut dalam pelatihan pembuatan kompos dari sampah di KSM Sampurno Asih Tobanan, Dusun Dayakan, Desa Pengasih, Pengasih, Kulonprogo Jumat (12/4). Mereka adalah para tenaga fasilitator lapangan.
Advertisement
Dewi Permatasari, salah seorang fasilitator mengatakan kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Kementrian Pekerjaan Umum.
Para peserta yang mengikuti pelatihan itu bakal menjadi fasilitator pengolahan sampah 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) berbasis masyarakat.
Menurut dia, Kementrian Pekerjaan Umum (PU) berkeinginan agar pengolahan sampah juga menyertakan masyarakat agar selain menjadi ajang penyadaran lingkungan, kegiatan tersebut juga turut berkontribusi pada peningkatan pendapatan warga dari pengolahan sampah. KSM Sampurno Asih dipilih karena merupakan salah satu pionir pengolahan sampah berbasis masyarakat.
Walau demikian, dia tidak menampik jika selama ini ada banyak kendala yang menghambat kegiatan pengolahan sampah berbasis masyarakat. Hambatan terbesar adalah belum terbangun kesadaran dalam diri masyarakat untuk menjaga dan mengolah sampah agar lingkungannya menjadi sehat.
“Mereka sudah melakukan pelatihan dan kunjungan ke banyak tempat seperti di Pasar Gamping, di Sleman dan daerah lainnya selama beberapa hari ini. Di sini merupakan tempat terakhir di mana para peserta akan mempelajari teknik pengolahan limbah organis seperti dedaunan menjadi pupuk kompos.
Ketua KSM Sari Asih, Sujendro, menyambut baik para peserta pelatihan tersebut. Ia mengharapkan semoga ilmu yang diperoleh di lokasi tersebut, dapat diimplementasikan di daerah asal para peserta.
Sementara itu, Mery Kosat, salah satu peserta dari Nusa Tenggara Timur mengatakan teknik pengolahan sampah organik menjadi kompos sudah ia ketahui sebelumnya. Hanya saja, dari pelatihan tersebut, dia bisa mempelajari lebih, khususnya teknik pembuatan sirkulasi udara dari tumpukan kompos yang tengah diproduksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jangan Sampai Telat, Jadwal SIM Ditlantas Polda DIY Selama Mei 2025
- Jadwal Prameks Jogja-Kutoarjo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Kutoarjo
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Sleman Selama Mei 2025
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Selama Mei 2025, Cek Lokasinya di Sini
Advertisement