Advertisement
Banyak Sekolah Negeri di Kulonprogo Kekurangan Siswa, Bupati Ajukan Opsi Regrouping

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO–Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan angkat bicara mengenai banyaknya sekolah negeri yang kekurangan siswa di wilayahnya pasca SPMB 2025. Pasalnya SD dan SMP Negeri yang kekurangan siswa jumlahnya cukup banyak.
Agung mengaku, sementara ini telah dilakukan kajian regrouping sebagai solusi menangani kekurangan siswa tersebut. Menurutnya, regrouping menjadi kebijakan utama dalam mengatasi persoalan tersebut karena tidak menghapus sekolah yang minim siswa melainkan menggabungkannya. "Regrouping saja, tidak bakal menghapus sekolah yang kekurangan siswa," katanya, Selasa (15/7/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Polisi Ungkap Peretas Nomor WA Bupati Kulonprogo Diduga dari Luar DIY
Namun, kebijakan tersebut masih dalam telaah kajian memungkinkan atau tidak dilakukan terhadap sekolah-sekolah di Kulonprogo. Regrouping diharapkan agar sekolah yang kekurangan siswa dapat mencukupinya sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih layak dilakukan.
Menurut Agung, jumlah siswa yang sedikit di suatu sekolah tidak mencukupi untuk keberlangsungan KBM yang memadai. Dalam kondisi ini, Pemkab menurut Agung, bisa melakukan regrouping. "Pemerintah melakukan telaah analisis regrouping, kajiannya dilakukan dulu akan lebih efisien atau efektif atau justru malah sebaliknya," lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kulonprogo, Nur Hadiyanto mengatakan, kajian regrouping ini baru sebatas di tingkat SD negeri saja. Sedangkan SMP negeri belum memungkinkan meskipun memang ada juga yang tidak memenuhi daya tampung siswa di SPMB 2025 ini.
Menurutnya, fenomena penurunan jumlah siswa SDN yang drastis di Kulonprogo mendorong dilakukannya regrouping."Kajian regrouping menganalisis 12 cluster telah diidentifikasi dengan total 26 SD yang akan direstrukturisasi menjadi 12 sekolah induk," ungkapnya.
Regrouping SD di Kulonprogo menjadi kebijakan strategis yang bertujuan mengoptimalkan sumber daya pendidikan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperbaiki kualitas pembelajaran. Apalagi kondisi dan topografi Kulonprogo yang beragam ada perbukitan.
Ditambah distribusi siswa yang tidak merata sehingga regrouping menjadi solusi untuk memastikan setiap anak mendapat pendidikan yang optimal..Untuk diketahui, dari SPMB 2025 ini menghasilkan ada 13 SMP negeri kekurangan siswa dan ratusan SD negeri tidak bisa penuhi daya tampung yang sesuai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kaesang Ingin Jadi Ketum PSI Lagi, Jokowi Mengaku Tak Percaya Diri
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Keberangkatan Hari Ini, Selasa 15 Juli 2025, dari Solo Balapan dan Purwosari
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Tersedia di PJR Temon, Selasa 15 Juli 2025
- Jadwal KRl Jogja Solo Hari Ini Selasa 15 Juli 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan, dan Maguwo
- Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru
- Jadwal dan Tarif Bus DAMRI Jogja-Semarang PP
Advertisement
Advertisement