Advertisement

Mahasiswa UGM Kreasikan Gedebok Untuk Pakan Sapi

Senin, 29 April 2013 - 17:20 WIB
Maya Herawati
Mahasiswa UGM Kreasikan Gedebok Untuk Pakan Sapi

Advertisement

[caption id="attachment_401326" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/29/mahasiswa-ugm-kreasikan-gedebok-untuk-pakan-sapi-401325/pakan-ternak-gedebok-pisang-kulonprogo-mg-noviarizal-fernandez" rel="attachment wp-att-401326">http://images.harianjogja.com/2013/04/pakan-ternak-gedebok-pisang-kulonprogo-MG-Noviarizal-Fernandez-370x277.jpg" alt="" width="370" height="277" /> Foto Fementasi Gedebok Pisang untuk Pakan Sapi
JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez[/caption]

KULONPROGO-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Uniniversitas Gadjah Mada (UGM) Jogja mendorong pembuatan pakan alternatif bagi peternak sapi di Dusun Dukuh, Desa Bumirejo, Lendah, Senin (29/4).

Advertisement

Pakan tersebut terbuat dari gedebok pisang dan daun jati kering dengan cara difermentasi.

Menurut koordinator kegiatan Hamdu Hamjaya Putra, pembuatan pakan tersebut dilatarbelakangi adanya keluhan peternak setempat yang merasa kesulitan untuk mencari pakan hijauan pada saat musim kemarau.

Hal ini disebabkan wilayah Pedukuhan Dukuh tidak memiliki lahan untuk menanam rumput kalanjana atau jenis rumput yang lain. Pada musim kemarau peternak hanya mengandalkan jerami kering untuk pakan.

Peternak setempat, tuturnya, terbiasa mengambil pakan dari sawah atau kebun dan langsung diberikan kepada ternaknya. Namun pada musim kemarau mereka kesulitan untuk mendapatkan pakan hijauan karena tidak ada jerami segar ataupun rumput.

Oleh karenanya, tambah mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan ini, perlu diupayakan untuk membuat pakan alternatif dengan bahan yang ada.

“Kami pilih gedebok pisang dan daun jati karena di Dukuh dan sekitarnya tersedia cukup banyak. Selama ini kedua bahan tersebut belum dimanfaatkan oleh masyarakat dan hanya dianggap sebagai sampah,” terang Hamdu.

Dikatakan pula, agar sapi mau makan dan kandungan gizinya lebih baik maka harus difermentasi lebih dulu dalam waktu sekitar lima hari. Idealnya ditambah bahan lain yang memiliki kandungan protein tinggi seperti kulit kedelai dan kulit kacang. Namun, dengan dua bahan itupun kualitasnya sudah cukup bagus dan lebih murah dari pakan buatan pabrik.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement