Advertisement

PASAR SENI SENTOLO : Lama Terkatung, Pasar Sentolo Akhirnya Diresmikan

Jum'at, 28 Juni 2013 - 16:51 WIB
Maya Herawati
PASAR SENI SENTOLO : Lama Terkatung, Pasar Sentolo Akhirnya Diresmikan JIBI/Desi SuryantoSejumlah kios pada Pasar Seni dan Kerajinan Kulonprogo di jalan Wates, Sentolo, Kulonprogo, DI. Yogyakarta tidak buka dan mangkrak seperti terlihat pada Rabu (17/04 - 2013). Sepinya tingkat kunjungan wisatwan maupun warga yang hendak berbelaja kerajinan membuat kebanyakan kios menutup tempat usahanya, hanya terdapat sekitar empat kios saja yang buka setiap harinya. Para pemilik usaha ditempat tersebut berharap pemerintah memperbanyak promosi pusat seni dan kerajinan itu.

Advertisement

[caption id="attachment_420748" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/28/pasar-seni-sentolo-lama-terkatung-pasar-sentolo-akhirnya-diresmikan-420747/pasar-seni-sentolo-desi-suryanto" rel="attachment wp-att-420748">http://images.harianjogja.com/2013/06/Pasar-Seni-Sentolo-Desi-Suryanto-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Pasar Seni Sentolo
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto[/caption]

KULONPROGO-Setelah sempat terkatung-katung beberapa waktu lamanya, pemerintah Kabupaten Kulonprogo akhirnya meresmikan Pasar Seni Sentolo, Jumat (28/6/2013). Untuk melindungi potensi produk lokal, Pemkab melarang produk impor bisa hadir di pasar itu.

Advertisement

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menegaskan hadirnya produk impor di pasar itu nantinya mengancam produk lokal yang seharusnya menjadi brand.

"Yang saya maksud produk impor itu produk dari luar Indonesia. Percuma ada pasar seni tapi barang yang dipamerkan justru barang impor. Sama saja itu mubazir," papar Hasto, Jumat (28/6/2013).

Hasto menyebutkan bahwa potensi Sentolo sebenarnya luar biasa. Hal itu lantaran letaknya yang strategis yang bisa diakses dengan mudah.
Di Sentolo juga memiliki jalan pintas ke Borobudur, dan jika sudah ada bandara, Sentolo menjadi daerah yang akan sering dilewati kendaraan yang akan ke bandara.

Dengan kondisi Sentolo seperti itu, Hasto yakin bahwa pasar seni dan kerajinan ini masa depannya akan bagus sekali.

"Kita harus berpikir sistem, bukan berpikir cubluk. Kalau berpikir cubluk itu, kalau di sini ada pasar seni kemudian di sebelahnya membuka kerajinan lain maka kita akan iri dengki. Tetapi kalau kita berpikir sistem, supaya Sentolo ini bisa terkenal sebagai kawasan industri kerajinan seni, maka harus ada pasar seni-pasar seni lain yang banyak, tidak hanya di sini," tambahnya.

Selanjutnya, dia berharap di pasar itu nantinya harus ada public image yang dibangun, misalnya pasar batik sore, dengan cara begitu akan ada acara yang menarik minat wisatawan. Cara lain untuk memikat wisatawan antara lain dengan diadakan kesenian tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement