Advertisement
BLSM : 148 Kepala Keluarga di Gunungkidul Menolak BLSM

Advertisement
[caption id="attachment_427778" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/07/18/blsm-148-kepala-keluarga-di-gunungkidul-menolak-blsm-427776/blsm-distribusi-bisnis-indonesia-dana-blsm-9" rel="attachment wp-att-427778">http://images.harianjogja.com/2013/07/BLSM-distribusi-BISNIS-INDONESIA-Dana-BLSM4-370x247.jpg" alt="" width="370" height="247" /> Foto Ilustrasi Pembagian BSLM
JIBI/Bisnis Indonesia[/caption]
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sebanyak 148 kepala keluarga di daerah tandus Desa Sumberwungu, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, menolak bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) dengan mengembalikan kartu perlindungan sosial.
Advertisement
Kepala Desa Sumberwungu, Kecamatan Tepus, Suradiyo, di Gunungkidul, Kamis (18/7/2013), mengatakan dari 607 penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebanyak 148 kepala keluarga (KK) dengan inisiatif sendiri mengembalikan kartu perlindungan sosial (KPS).
"Mereka beralasan sudah menerima bantuan khusus keuangan (BKK) dari Pemprov DIY dan bantuan program keluarga harapan (PKH). Mereka secara sukarela menyerahkan BLSM yang seharusnya mereka terima dialihkan ke warga lain yang kurang mampu," kata Suradiyo.
Ia mengatakan warga yang menolak menerima BLSM ini terdiri dari 106 KK penerima BKK dan 42 KK penerima bantuan PKH.
Lebih lanjut, ia mengatakan pengembalian ini atas kesepakatan warga yang menerima, dan pemerintah desa melakukan musyawarah untuk siapa penerima BLSM.
"Warga yang akan menerima BLSM sudah kami daftar ulang. Kami tinggal mengajukan daftar nama baru penerima BLSM ke Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD)," kata dia.
Sementara, salah seorang warga Sumberwungu, Karim, yang mengembalikan bantuan, mengatakan dirinya sudah menerima BKK.
"Saya sudah ikhlas, meski saya memang warga kurang mampu, tapi masih banyak warga lain yang di bawah saya lebih membutuhkan justru tidak menerima BLSM," katanya.
Wakil Bupati Gunungkidul, Imawan Wahyudi yang datang langsung ke balai desa, mengucapkan terima kasih atas kesadaraan warga desa untuk mengalihkan BLSM ke warga yang lebih tidak mampu.
"Cara yang dilakukan pemerintah desa juga sudah tepat, untuk mengalihkan bantuan ke warga lainnya," katanya.
Dia mengatakan, masyarakat yang mengembalikan dan dibagikan ke warga miskin lainnya sudah tepat. "Kalau bisa diselesaikan secara prosedur musyawarah desa ini kan baik. Tidak perlu dilakukan demonstrasi yang nantinya akan memicu permasalahan baru," katanya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Merapat ke Barisan Prabowo-Gibran, Khofifah: Resminya Januari Kawan-kawan!
- Asal-usul Unik Nama Umbul Susuhan di Ngawen Klaten, Konon dari Sarang Burung
- Petani di Semarang Jadi Korban Pembegalan, Motor Digondol & Kena Bacokan Sajam
- Koridor Gatsu & Kampung Kemlayan: Ruang Seni Mural yang Instagramable di Solo
Berita Pilihan
Advertisement

Hari HAM jadi Pengingat Pentingnya Rasa Saling Menghormati di Atas Keberagaman
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, 10 Desember 2023 dari Stasiun Palur dan Jebres
- Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dari Stasiun Tugu, Lempuyangan, dan Maguwo
- Jadwal KA Bandara YIA Akhir Pekan, 10 Desember 2023
- Ini Jadwal dan Rute Damri dari WIlayah DIY ke Bandara YIA Kulonprogo
- Mau Berwisata dengan Trans Jogja di Akhir Pekan? Ini Rute dan Jalurnya
Advertisement
Advertisement