Advertisement
PEMILU 2014 : Panwaslu Jogja Rekomendasi Penertiban 21 Titik Alat Peraga

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Pada awal Oktober, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Jogja memberikan rekomendasi kepada Dinas Ketertiban Kota Jogja atas 21 titik pemasangan alat peraga kampanye yang menyalahi aturan.
"Jika tidak segera dilakukan penertiban terhadap alat peraga kampanye yang menyalahi aturan, maka kami khawatir jumlah pelanggaran akan semakin banyak," katanya, Selasa (15/10/2013).
Advertisement
Agus menyatakan, dalam rapat koordinasi dengan Komisi A DPRD Kota Jogja yang rencananya digelar Rabu (16/10/2013) ini, Panwaslu akan minta komitmen dari eksekutif mengenai penertiban alat peraga kampanye.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketertiban Kota Jogja Nurwidi Hartana mengatakan, pelaksanaan penertiban alat peraga kampanye menunggu disahkannya revisi Peraturan Wali Kota Jogja tentang Pemasangan Alat Peraga Kampanye.
"Kami tunggu peraturan wali kota yang baru. Diharapkan pada pekan ini sudah ada pengesahan peraturan wali kota itu," katanya.
Nurwidi mengatakan, pihaknya tidak ingin penertiban alat peraga kampanye tersebut justru menimbulkan masalah di kemudian hari apabila tidak menunggu peraturan wali kota yang baru.
"Revisi peraturan wali kota dilakukan untuk menyesuaikan peraturan pusat dengan daerah. Kami tidak ingin ada gugatan di kemudian hari," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kemenhub: 31 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Berhasil Diselamatkan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Masih Gratis, PT JMJ Tunggu Keputusan Menteri PU Soal Tarif
- Mbah Tupon Jadi Turut Tergugat, Kuasa Hukum Penggugat Ingin Duduk Bersama Selesaikan Perbuatan Melawan Hukum
- Kasus Sengatan Ubur-ubur di Pantai Selatan Bantul Terus Bertambah, Korban Paling Banyak Anak-anak
- Kepala Sekolah Rakyat DIY dari Bantul dan Kulonprogo, Formasi Guru Menyusul
Advertisement
Advertisement