Advertisement
Pedagang Tak Perlu Khawatir, Revitalisasi Pasar Sesuai Aspirasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Revitalisasi pasar yang akan dilakukan pada sejumlah pasar di Jogja, tidak akan mengubah bentuk dan ukuran.
Untuk itu, para pedagang tidak usah khawatir, karena nanti mereka akan tetap menjadi pemilik dan penggunanya. “Yang menjadi prioritas tetap pedagang yang lama berada di area pasar,” jelasnya, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Jogja, Maryustion Tonang, Rabu (5/2/2014).
Advertisement
Tak hanya itu, lanjut dia, dalam pembuatan denah awal pembangunan, pedangan juga ikut dilibatkan. Dia mencontohkan, pada revitalisasi Pasar Telo, kebanyakan pedagang meminta agar lantai tidak dikeramik.
Alasanya, karena licin dan nanti malah akan menimbulkan risiko dalam beraktivitas.
“Ya kami menampung semua aspirasi yang masuk. Dan kami juga akan mengakomodasi keinginan mereka. Kan ini untuk kebaikan mereka juga,” katanya.
Ditambahkanya, revitalisasi ini sesuai dengan visi Dinas Pengelolaan Pasar untuk mewujudkan pasar tradisional dengan pengelolaan modern sebagai pusat pengembangan ekonomi wisata edukasi.
Program ini merupakan rencana jangka pendek di 2012-2016 dengan tujuan utama memperkuat perekonomian berbasis ekonomi keraykatan.
“Perlahan-lahan kami akan memperbaiki seluruh pasar yang ada. Tapi harus bertahap dan tidak bisa dilakukan secara serempak,” ungkapnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2014 akan merevitalisasi 3 pasar tradisional, di antaranya Pasar Kranggan, Pasar Telo dan Pasar Giwangan. Adapun dana yang disiapkan untuk progam tersebut sebesar Rp8,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement