Advertisement

Ingin Tempati Rusunawa, Warga Bantul Harus Antre

Bhekti Suryani
Kamis, 13 Februari 2014 - 15:27 WIB
Nina Atmasari
Ingin Tempati Rusunawa, Warga Bantul Harus Antre Kondisi salah satu sudut rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. (JIBI/SOLOPOS - Agoes Rudianto)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Kabupaten Bantul masih membutuhkan tiga hingga empat unit Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) lantaran tingginya permintaan rumah susun. Saat ini warga harus mengantre berbulan-bulan agar bisa tinggal di Rusunawa.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Tri Saktiyana menyatakan, saat ini baru ada tiga lokasi Rusunawa di Bantul. Lokasi tersebut di Kecamatan Kasihan, Sewon dan Banguntapan.

Advertisement

Bantul, menurut dia, masih membutuhkan tiga hingga empat unit Rusunawa baru yang dibangun di daerah aglomerasi atau berbatasan dengan kota.

Sebab rumah tinggal layak huni dengan harga sewa murah semakin dibutuhkan di tahun-tahun mendatang. “Kalau sekarang mungkin kebutuhannya tidak terlalu mendesak, tapi perlu diantisipasi untuk sepuluh hingga lima belas tahun mendatang, pasti kebutuhan Rusunawa semakin meningkat,” terangnya Rabu (12/2/2014).

Keberadaan Rusunawa tersebut sangat membantu warga tidak mampu yang ingin tinggal di rumah layak huni. Selain itu, menurut dia, juga mencegah munculnya wilayah kumuh di perbatasa kota. Karenanya keberadaan Rusunawa perlu diperbanyak sejak dini.

Anggota Tim Pengelola Rusunawa Dinas Pekerjaan Umum Bantul Anang Suryo membenarkan tingginya kebutuhan Rusunawa saat ini hingga pembangunannya perlu diperbanyak. Anang menyebut, sedikitnya 20 warga mengantre untuk tinggal di satu lokasi Rusunawa.

Lama antrean rata-rata 3-6 bulan. “Cepat atau lambat mengantre tergantung ada penghuni yang pindah atau tidak. Kadang ada penghuni baru namun tidak betah tinggal lama karena alasan ketatnya aturan dan sebagainya lalu keluar, maka diberikan ke warga yang mengantre. Kadang ada anak tinggal di Rusunawa, tapi tidak betah meninggalkan orang tua lalu keluar,” imbuh Anang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik Dugaan Penggelembungan Harga APD Covid-19

News
| Sabtu, 20 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement