Advertisement
Warga Sleman Sadar Membuang Sampah
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Pola pikir masyarakat untuk memperlakukan sampah sudah mulai berubah. “Sekarang sudah ada perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat dari yang selama ini melihat sampah sebagai sesuatu yang tidak berharga menjadi seperti melihat uang,” kata Camat Kalasan, Samsul Bachri, Jumat (4/4/2014) pagi.
Kecamatan Kalasan telah memiliki setidaknya 12 Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) mandiri. “Itu justru berawal dari kesadaran masyarakat. Pemerintah lalu menfasilitasi bantuan alatnya,” papar Samsul Bachri ditemui usai acara peresmian operasional TPS 3R "Purwo Berhati" di Bayen, Purwomartani, Kalasan, Jumat (4/4/2014).
Advertisement
Samsul Bachri berharap TPS 3R “Purwo Berhati” mampu menambah motivasi pengelolaan sampah secara mandiri, khususnya masyarakat Bayen. “Secara bertahap nantinya diharapkan setia dukuh bisa memiliki pengelolaan sampah,”katanya.
Sementara itu Ketua TPS 3R “Purwo Berhati” sekaligus Dukuh Bayen, Budi Isro’i mengatakan kesulitan terbesarnya saat ini adalah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah. “Selama ini mereka hanya tahu bagaimana cara membuangnya,” ucapnya.
Animo masyarakat terkait pemilahan sampah rumah tangga juga dinilai masih kurang. “Tujuan TPS ini salah satunya menampung sampah rumah tangga yang sudah terpilah, dan mengelola serta membuang residu ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” ujar Budi Isro’i.
TPS 3R “Purwo Berhati” mampu menampung sampah rumah tangga dari 600 kepala keluarga (KK). Bangunannya merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum senilai Rp 275 juta. Pengolahan sampah dauh menjadi pupuk organik, nantinya bukan hanya dimanfaatkan warga sekitar, melainkan juga dipasarkan.
“Pemasaran pupuk hasil olahan sampah baru menunggu uji laboratorium,” ucap Budi Isro’i.
Sembari menunggu hasil uji laboratorium, olahan pupuk organik tersebut diujicobakan pada tanaman stoberi di kebun samping TPS 3R “Purwo Berhati”.
Meski nantinya diharapkan mampu memberikan profit, pihak Kecamatan Kalasan mengingatkan agar masyarakat tidak hanya mengedepankan nilai bisnis semata. “Kalau berorientasi bisnis semata, tapi dusunnya tidak jadi lebih bersih ya tidak ada artinya juga,” kata Samsul Bachri.
Secara keseluruhan, Kabupaten Sleman memiliki 139 TPS. Jumlah tersebut, diharapkan Bupati Sleman, Sri Purnomo, akan terus bertambah. “Kegiatan mengelola sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat berharap bisa terus dikelola,” katanya. “Kalau di dusun ada pengelolaan sampah, mereka tidak akan membuang sampah sembarangan,” lanjutnya. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca Hari Ini, Hanya Gunungkidul yang Tidak Turun Hujan
- Gempa Bumi Magnitudo 4,0 Guncang Jogja Jumat Pagi Ini, Dirasakan hingga Wonogiri dan Pacitan
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini, Jumat 11 Juli 2025
- Jadwal Bus Sinar Jaya, Jumat 11 Juli 2025 (Malioboro Jogja-Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul)
- Kemendagri Terbitkan Izin Pelantikan JPT Pratama di Lingkup Kabupaten Sleman
Advertisement
Advertisement