Advertisement
AKTIVITAS GUNUNG MERAPI : Warga KRB III Sudah Paham Ritme Merapi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Juli Setiono menyatakan sesuai hasil koordinasi Pemkab Sleman bersama BPPTKG sudah ditentukan mekanisme mitigasi bencana sesuai dengan status Merapi.
"Sesuai koordinasi Pemkab dan BPPTKG sudah ada aturannya, status normal penanganannya harus seperti apa dan seterusnya. Itu sudah jelas," ungkapnya, akhir pekan lalu.
Advertisement
Warga yang masih nekat menghuni KRB III sejauh ini sudah memahami ritme Merapi. Mereka harus sudah siap sewaktu-waktu jika harus segera turun ketika terjadi peningkatan aktivitas Merapi. Itu konsekuensi yang harus dilakukan warga karena enggan direlokasi.
Juli menambahkan memang seharusnya KRB III tidak dihuni warga. Pihaknya sendiri tidak memungkinkan jika harus menempatkan personel di KRB III untuk mengingatkan ketika terjadi peningkatan aktivitas. Karena itu warga harus menyesuaikan dengan alam, bukan sebaliknya menentang alam.
"Satu-satunya ya harus segera turun. Memang secara perilaku seperti itu kita [manusia] yang menyesuaikan alamnya jangan kita itu menentang alam," imbuhnya.
Menurutnya untuk kawasan barat seperti Umbulharjo dan Kepuharjo sudah tidak ada masalah. Hanya para pengelola wisata dan wisatawan yang juga harus meningkatkan kesiapsiagaan saat terjadinya peningkatan aktivitas merapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement