Advertisement

PENATAAN KAWASAN MALIOBORO : 343 Orang Ikut Daftar Lomba Desain

Kamis, 29 Mei 2014 - 11:16 WIB
Nina Atmasari
PENATAAN KAWASAN MALIOBORO : 343 Orang Ikut Daftar Lomba Desain JIBI/Harian Jogja/Desi SuryantoWarga menumpang becak saat melintas di jalan Malioboro, Yogyakarta, Rabu (15/01 - 2014). Revitalisasi kawasan Malioboro dan Stasiun Tugu segera akan direalisasikan, pembenahan infrastruktur dikawasan itu diharapakan dapat mengatasi persoalan kemacetan dan akan lebih nyaman bagi pejalana kaki.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Jumlah peserta sayembara penataan kawasan Malioboro melebihi target, bahkan peserta juga datang dari luar Jogja. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum DIY, Rani Sjamsinarsi, tingginya animo itu menunjukan respon positif dari masyarakat atas rencana penataan Malioboro.

“Jadi yang mengharapkan perubahan Malioboro itu banyak,” ujar Rani di sela-sela rapat paripurna penyerahan LHP BPK di DPRD DIY, Jumat (23/5/2014).

Advertisement

Hingga berakhirnya pendaftaran 15 Mei, tercatat ada 343 pendaftar. Namun hanya sekitar 93 peserta yang melengkapi berkas. Sekitar 50% peserta dari Jogja, 10%-15% dari luar Jawa, dan sisanya dari luar Jogja (dalam Jawa).

Menurut Rani, kemungkinan yang tidak melengkapi karena terkendala dengan syarat dan mepetnya waktu penyelenggaraan lomba. Peserta bebas dari kalangan apapun, baik perorangan ataupun perusahaan dengan catatan memiliki nomor wajib pajak.

Tapi, ia mengaku puas karena peserta yang melengkapi berkas sudah melebihi dari target semula sebanyak 50 peserta, apalagi dari pengamatannya desain dari 93 peserta tersebut sangatlah memuaskan dan memenuhi kriteria Malioboro sebagai pusat kegiatan perokonomian, cagar budaya, dan sumbu filosofi/imajiner Kraton. “Komentar saya wow..,” katanya.

Kendati begitu, menurut dia, hasil desain sayembara itu nanti tidak lantas dapat menjadi jawaban atas aspirasi masyarakat yang terjaring dalam konsultasi publik. Menurut dia, sayembara itu hanya sebagai desain tata ruang, sedangkan persoalan penataan ekonomi itu adalah hal yang berbeda.

Rani mengatakan, konsultasi publik dengan masyarakat sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Dalam konsultasi publik, kata dia,  para pemangku kepentingan di Malioboro setuju dengan penataan, asalkan ada kejelasan nasib perekonomian pedagang dan juru parkir.

“Kalau masyarakat menginginkan ada lesehan pada jam tertentu di malam hari, berarti harus ada drainase. Intinya mesti mengikuti aturan,” ulasnya.

Saking banyaknya desain yang masuk, Rani mengaku juri tak dapat memenuhi rencana pengumuman lima pemenang yang dijadwalkan pada 26 Mei, sementara presentasi pada 31 Mei dan pameran pada 30 Mei-1 Juni.

Penataan Alun-alun Utara yang ditandai dengan kenduri di pagelaran Kraton pada Rabu 14 Mei menjadi permulaan penataan sumbu filosofi Kraton. Menurut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dengan adanya hasil sayembara dapat menjadi pelengkap dalam studi penataan malioboro. “Sayembara adalah masukan dari publik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Vladimir Putin Kembali Maju dalam Pemilu Presiden Rusia Maret 2024

News
| Sabtu, 09 Desember 2023, 12:17 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement