Advertisement

Bantul Punya 20 Lumbung Padi untuk Simpan Cadangan Masyarakat

Redaksi Solopos
Kamis, 14 Agustus 2014 - 03:20 WIB
Nina Atmasari
Bantul Punya 20 Lumbung Padi untuk Simpan Cadangan Masyarakat KEDIRI, 14/7 - HARGA BERAS NAIK. Pekerja mencampur beras kualitas premium di Unit Pengolahan Gabah dan Beras (UPGB) Perum Bulog Sub-Divre V, Paron, Kediri, Jawa Timur, Selasa (13/7). Dibanding harga pada 1 Juli 2010, di Jawa Timur harga beras saat ini telah naik rata-rata Rp 1.000 per kg. Kenaikan harga beras karena banyaknya gagal panen di daerah lumbung padi karena cuaca ekstrim. FOTO ANTARA/Arief Priyono/ed/nz - 10

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pertumbuhan lumbung padi sebagai tempat penyimpanan cadangan pangan masyarakat setempat.

"Saat ini di Bantul sudah ada sebanyak 12 lumbung yang representatif sebagai penyimpanan cadangan pangan masyarakat, makanya ini perlu didorong antisipasi kerawanan pangan," kata Kepala BKPPP Bantul, Pulung Haryadi, Selasa (12/8/2014).

Advertisement

Menurut dia, 12 lumbung pangan yang tersebar di seluruh Bantul itu sebagian dibangun dengan anggaran pemerintah desa setempat, juga sebagian ada petani yang merelakan rumahnya untuk gudang penyimpanan hasil pertanian khususnya padi.

"Rata-rata lumbung memiliki kapasitas 20 ton yang dikelola gapoktan [gabungan kelompok tani], jumlah itu yang terdata kantor, namun untuk lumbung padi kecil jumlahnya lebih banyak dari itu, untuk angka pastinya kami tidak hafal," katanya.

Menurut dia, dengan adanya lumbung itu, masyarakat bisa memanfaatkan cadangan pangan yang tersimpan untuk mengadakan hajatan, ataupun pada saat musim kemarau yang secara umum persediaan beras terus berkurang sementara produksi terbatas.

"Seperti lumbung milik masyarakat di wilayah Imogiri itu, cadangan pangan diambil apabila ada hajatan, namun ketika selesai 'dikembalikan', sehingga tetap terjaga stoknya, dan selama ini belum terjadi kekurangan makan," katanya.

Apalagi, kata dia produksi beras di Bantul melebihi dari kebutuhan masyarakat Bantul, atau surplus sekitar 20.000 ton per tahun, sehingga harapannya lumbung-lumbung tersebut dapat dioptimalkan untuk simpan cadangan pangan sehari-hari.

"Produksi beras Bantul tahun lalu sekitar 205.000 ton, sementara kebutuhan beras di Bantul berdasarkan rata-rata konsumsi per kapita sebanyak 80.000 ton, makanya surplus sekitar 20.000 ton, sehingga untuk beras stoknya aman," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Surat Edaran Lengkap Kewaspadaan Mycoplasma Pneumonia, Ini Link untuk Mendownload

News
| Minggu, 03 Desember 2023, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement