Advertisement
BANDARA KULONPROGO : Buruh Tani Juga Dapat Ganti Rugi Nonfisik

Advertisement
Bandara Kulonprogo, buruh tani tidak hanya mendapat ganti rugi berdasarkan luas tanah yang terdampak. Melainkan juga aspek non-fisik lain.
Harianjogja.com, KULONPROGO—Petani penggarap lahan atau buruh tani tetap akan mendapatkan ganti rugi nonfisik. Hal itu diungkapkan Tim Community Development Pembangunan Bandara Ariyadi Subagyo menanggapi persoalan penolakan bandara oleh buruh tani yang disebabkan ketidaklengkapan informasi soal ganti rugi.
Advertisement
Diakui Ariyadi, tahap sosialiasasi dan konsultasi publik hanya mengundang pemilik lahan atau sertifikat lahan yang terdampak pembangunan bandara di Kecamatan Temon.
“Akibatnya buruh tani masih banyak yang menolak pembangunan bandara karena merasa khawatir kehidupan dan mata pencahariannya diabaikan,” terangnya, Jumat (9/1/2015).
Padahal, kata Ariyadi, ganti rugi untuk kehilangan hal-hal yang bersifat nonfisik tetap akan diperhitungkan oleh tim penaksir independen atau appraisal independent. Untuk rincian perhitungannya sudah dimiliki oleh tim penaksir yang berkompeten.
Ia menguraikan yang termasuk dalam kerugian nonfisik, yakni kehilangan usaha atau pekerjaan, biaya alih profesi, dan kerugian emosional atau solatium, seperti kehilangan tempat tinggal, pindah dari rumah, dan sebagainya.
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah desa terdampak pembangunan bandara segera melakukan pendataan buruh tani yang bekerja di wilayahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement