Advertisement

BANDARA KULONPROGO : Jumlah Warga Desa Glagah Terdampak Pembangunan Bandara Berkurang

Sabtu, 07 Maret 2015 - 13:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
BANDARA KULONPROGO : Jumlah Warga Desa Glagah Terdampak Pembangunan Bandara Berkurang

Advertisement

Bandara Kulonprogo, jumlah warga Desa Glagah yang terdampak pembangunan berkurang.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Jumlah warga Desa Glagah, Kecamatan Temon yang terdampak pembangunan bandara berkurang karena terjadi pergeseran patok batas bandara. Perkiraan semula terdapat 250-an KK di Desa Glagah yang terdampak pembangunan bandara, namun dari perhitungan sementara yang dilakukan pemerintah desa terjadi pengurangan hingga 80-an KK.

Advertisement

Kepala Desa Glagah Agus Parmono mengungkapkan pergeseran patok batas bandara dilakukan untuk mengurangi dampak jumlah keluarga yang terkena pembangunan bandara. Pergeseran, terangnya, berada di area Balaidesa Glagah ke selatan hingga Jalan Diponegoro.

“Saat ini kami sedang melakukan pendataan untuk memastikan jumlah warga Glagah yang tidak terdampak pembangunan bandara,” ujarnya, Kamis (5/3/2015).

Ia mengungkapkan, pengurangan jumlah warga terdampak juga mengakibatkan jumlah undangan yang disebar di Desa Glagah dikurangi. Menurutnya, hal itu sudah dikonsultasikan dengan tim persiapan pembangunan bandara dan Pemda DIY dan disetujui.

“Katanya yang tidak terdampak tidak usah diundang,” imbuhnya.

Pelaksana Tugas Sementara Pimpinan Proyek Pembangunan Bandara Baru Bambang Eko menyebutkan terjadi pengurangan jumlah undangan dalam konsultasipublik ulang. Semula, undangan yang disebar berjumlah 475. Namun, tuturnya, Kepala Desa Glagah mengurangi 40 undangan karena alasan yang tidak diketahui oleh tim.

“Sebelumnya sudah muncul wacana warga yang berada di Selatan Balaidesa Glagah sampai Jalan Diponegoro tidak diundang, tetapi alasan pastinya hanya kades yang tahu,” jelas Bambang.

Tim Community Development Pembangunan Bandara Ariyadi Subagyo menjabarkan pergeseran patok dinamis dan tim selalu mengkaji sesuai dengan kebutuhan bandara.

“Misal di Gunung Lanang atau juga yang terjadi di Jalan Diponegoro mengingat di jalan itu merupakan pemukiman padat,” terangnya.

Ditambahkannya, semua usulan dari warga sedang diproses dan keputusan akan dikeluarkan sebelum pembebasan lahan.

“Sewaktu pembebasan lahan nanti semua hal sudahclear,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement